Bandara JBS Purbalingga Beroperasi, Penumpang: Alhamdulillah Kami jadi Penumpang Pertama

Jumat 04-06-2021,09:41 WIB

OPERASIONAL: Salah satu penumpang yang turun dari pesawat yang mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga, Kamis (3/6). INSERT : Gubernur dan Bupati menyambut penumpang pertama yang turun di Bandara JBS. ADITYA WISNU WARDHANA/RADAR BANYUMAS PURBALINGGA - Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga, pertama kalinya melayani penerbangan komersil, Kamis (3/6). Pesawat yang pertama kali mendarat paska diaktifkan operasional bandara, adalah pesawat jenis ATR 72-600 milik maskapai Citilink. https://radarbanyumas.co.id/ganjar-sambut-pendaratan-pertama-pesawat-di-purbalingga-the-dream-come-true/ Pesawat tersebut terbang dari Bandara Juanda Surabaya (SUB), dengan tujuan akhir ke Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP). Kedatangan pesawat milik maskapai pelat merah itu, disambut langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, beserta tamu undangan lainnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada wartawan meminta, kepada Bupati Purbalingga kreatif untuk meramaikan Bandara JBS. Sebab, diakui penumpang masih belum seramai seperti yang diharapkan. Dia menjelaskan, banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya sport tourism, yang saat ini tengah menjadi tren. "Bandara ini menjadi satu berkah yang kita harapkan. Betul-betul untuk masyarakat Purbalingga dan sekitarnya seperti Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap dan Pemalang. Tapi setelah ini jadi, ke depan mau apa. Dengan penerbangan yang belum ramai, maka harus dicarikan ide-ide kreatif," katanya. Gubernur menambahkan, Pengembangan pariwisata adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meramaikan kunjungan ke daerah itu. Namun, karena masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, pengembangan pariwisata harus dilakukan terbatas. "Kalau bisa kembangkan pariwisata terbatas, misalnya menggelar sport tourism di sini atau kegiatan lain. Kalau itu bisa jalan, maka orang Jakarta, orang Surabaya dan lainnya tertarik untuk datang," jelasnya. Dijelaskan, paket-paket wisata bisa dibuat di daerah Purbalingga. Misalnya, marathon, bersepeda atau arung jeram. Pengembangan paket-paket wisata itu diyakininya bisa menarik minat pengunjung. "Di sini punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kita bisa kerjasama dengan maskapai penerbangan, kemudian dengan pariwisata, pelaku UMKM untuk membuat paket-paket wisata yang bagus," imbuhnya. Tentunya, hal itu juga harus dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan Citilink atau maskapai peberbangan lainnya yang akan membuka rute ke Bandara JBS. "Saya rasa Citilink akan memberikan dukungan," lanjutnya. Dia berharap Bupati Purbalingga dan bupati-bupati di sekitar Purbalingga bisa berkoordinasi dan bekerjasama. "Saya harap para Bupati yang ada di kawasan ini segera berkoordinasi. Tadi sudah banyak ide-ide yang muncul dan tinggal dilaksanakan. Saya dukung sepenuhnya," imbuhnya. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, bandara JBS merupakan harapan masyarakat Purbalingga sejak lama. Masyarakat di Purbalingga telah menantikan bandara ini beroperasi, selama lebih dari 15 tahun. "Sekarang impian itu terwujud, dan sekarang sudah beroperasi. Semoga ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat kami," katanya. Bupati berharap ke depan tak hanya pesawat jenis ATR-72 yang mendarat di bandara itu. Namun nantinya, pesawat-pesawat besar seperti Boeing juga bisa mendarat di Bandara JBS. Tentunya, dengan pengembangan-pengembangan ke depannya. Sementara itu, salah satu penumpang yang ditemui di termina keberangkatan, Isa mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya Bandara JBS. "Saya bekerja di Pekanbaru. Adanya bandara ini (JBS, red) sangat membantu saya. Terutama untuk menghemat waktu perjalanan saya ke tempat saya bekerja," ujar warga Banjarnegara ini. Aditya, salah satu penumpang yang ikut pesawat Citilink tersebut mengaku lega dengan mulai operasionalnya Bandara JBS. Karena, dia tak perlu lagi menempuh waktu perjalanan darat yang lama dari Surabaya. "Alhamdulillah sudah ada bandara di sini (Purbalingga, red), dan kami jadi penumpang pertama. Senang sekali rasanya, cuma satu jam (lama perjalanan dari Surabaya). Biasanya kalau naik kereta atau bisa sampai 10 jam dari Surabaya," katanya, yang kali ini pulang kampung mengajak anaknya. Sementara itu, di ruang transit beberapa calon penumpang yang akan berangkat ke Jakarta seperti tak sabar untuk terbang. Beberapa diantaranya bahkan baru pertama kali ini akan naik pesawat dan memanfaatkan momen penerbangan perdana di Bandara JBS Purbalingga. (tya)

Tags :
Kategori :

Terkait