SEMPROT: Petugas menyemprot area KPU Purbalingga dengan disinfektan, Kamis (29/10). AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA - Paska seorang staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga terkonfirmasi positif terpapar Covid-19, kantor tetap buka. Semua pegawai sesuai jadwal tetap bekerja dan kemarin (29/10) masuk hari cuti bersama.
“Betul, ada satu staf kami yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sudah dirawat di rumah sakit di wilayah Kabupaten Banyumas,” kata Komisioner KPU Purbalingga Divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas) Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kampanye Andri Supriyanto, Rabu (29/10) malam.
https://radarbanyumas.co.id/32-pegawai-kpu-swab-massal/
Andri mengungkapkan, pada 22 Oktober lalu, KPU sudah melakukan tes swab kepada Komisioner KPU, Sekretaris, dan seluruh staf.
Berdasarkan hasil swab, yang dikonfirmasikan kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, pada 28 Oktober ada seorang staf bagian pengamanan berinisial ARS terkonfirmasi positif Covid-19.
KPU segera berkoordinasi pada hari yang sama. Sekitar pukul 17.00, yang bersangkutan dijemput petugas tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat, untuk mendapatkan perawatan dan isolasi di RS Wiradadi Husada, Kabupaten Banyumas.
“Semoga yang bersangkutan cepat sembuh. Kami mohon doa kepada semua pihak,” tuturnya.
Dia meyakinkan, meskipun ada seorang staf yang terpapar virus Corona, tidak berpengaruh terhadap tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
Pasalnya yang bersangkutan merupakan staf pengamanan yang tidak terlibat langsung dalam proses tahapan.
“Apalagi saat ini tahapan memasuki pengadaan logistik. Prosesnya melalui e-katalog. Jadi tahapan tetap bisa jalan terus,” katanya.
Meski demikian, KPU Purbalingga langsung melakukan sterilisasi semua gedung dan ruangan secara mandiri. BPBD juga melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh.
Kebetulan dalam pekan ini ada cuti bersama, sehingga KPU tidak meliburkan secara khusus. Pada Senin depan, kegiatan perkantoran berjalan seperti biasa.
“Kami tentu meningkatkan protokol kesehatan secara ketat, mengingat tahapan semakin padat,” jelasnya. (amr)