Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana.
PURBALINGGA - Jumlah penderita Tuberkulosis (TB) paru atau TBC di Kabupaten Purbalingga, sangat tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, pada tahun ini, hingga bulan September lalu, ditemukan 717 orang penderita TB paru di Purbalingga.
Hal itu, diungkapkan oleh Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana di DPRD Kabupaten Purbalingga, pekan lalu. Tingginya jumlah penderita tersebut, menurutnya, sudah diantisipasi oleh Pemkab Purbalingga.
https://radarbanyumas.co.id/swab-massal-di-pendapa-purbalingga-satu-jam-keluar-hasilnya-empat-positif-covid/
"Rencana tindak lanjut dalam penanganan TB Paru pada saat ini adalah memperkuat rencana aksi daerah. Sehingga memperkuat pemangku kepentingan dalam penanganan TB paru, in house training, dan menjalin kerjasama dengan aisyiah dalam hal pendampingan pasien TB paru ro (resisten obat)," ungkapnya.
Dia menyebutkan, Pemkab melalui Dinkes telah melakukan persiapan melalui sumber daya dan sarana prasarananya. "Kegiatan penanganan penyakit menular seperti TB Paru sudah terselenggara secara rutin. Serta, selalu masuk dalam APBD setiap tahun," sebutnya.
Dia menambahkan, kegiatan tersebut dibantu oleh puskesmas dalam hal pelacakan, penemuan, dan penanganan penyakit menular. "Dalam menunjang pemeriksaan dan penegakan diagnosa penyakit menular, setiap puskesmas sudah dilengkapi dengan laboratorium dan tenaga yang memadai," tambahnya.
Bahkan menurutnya, beberapa laboratorium Puskesmas sudah dilengkapi dengan tsm untuk mendeteksi secara cepat penderita TB paru. Sehingga dapat segera diberikan penanganan yang sesuai.
Dia menjelaskan, kegiatan penanggungan penyakit menular dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasinya. Kasus TB paru menurutnya, untuk bisa mengetahui kebutuhan anggarannya diperlukan penemuan kasus di lapangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas.
"Berdasarkan hasil tersebut dilakukan analisis kebutuhan anggaran untuk pengobatan maupun pemenuhan sarana prasarananya," jelasnya. (tya)