GOTONG ROYONG : Bersama bupati Purbalingga, mereka mengecek dan gotong royong mengatasi banjir yang bisa datang sewaktu- waktu. AMARULAH NUR CAHYO
PURBALINGGA- Bronjong penahan aliran Sungai Bodas Dusun Tepus Desa Makam, Kecamatan Karangmoncol, sedang dipasang, Kamis (23/1). Adanya pemasangan bronjong tersebut karena aliran sungai sudah mengancam sayap jembatan.
Kepala Pelaksana Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Much Umar Faozi mengatakan, sayap jembatan semakin terkikis. Karenanya, pada hari yang sama, dilakukan acara Gotong Royong Gugur Gunung Bersama Bupati Purbalingga Penahan Sungai Bodas di RT 8/ RW 1 Dusun Tepus Desa Makam Kecamatan Rembang.
“Panjang bronjong bisa lebih 5 meter dan mengarah ke penahan arus jangan sampai menyerang sayap jembatan yang kini semakin parah,” ungkapnya.
Umar mengakui jika pemasangan bronjong juga untuk langkah antisipasi jika terjadi banjir. Selain itu, melibatkan warga setempat saat kerja bakti setiap minggu. Penghujan ini juga disinyalir ikut andil dalam mengatasi banjir dan kerusakan areal tepi sungai.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi kembali mengingatkan jika semua masyarakat harus tetap ikut menjaga lingkungan. Misalnya daerah yang datarannya tinggi, tidak dialihfungsikan. Karena air tidak ada lagi penahanannya.
“Kami bersama warga bahu- membahu mengambil batu kali untuk diisikan ke kawat bronjong. Ketika waktu sudah cukup,” katanya.
Pada Maret 2019 lalu, tepatnya paska bencana banjir yang merendam pemukiman di Desa Tajug dan Rajawana Kecamatan Karangmoncol, warga korban mulai berbenah diri. Membersihkan rumah dan lingkungan serta mengakses air bersih, karena sumur tanah mereka masih kotor.
“Warga sudah diimbau melalui jajaran kami dan dan Forkopimcam Karangmoncol untuk tetap waspada. Karena banjir bisa kembali terjadi sewaktu- waktu. Gotong royong menjadi ini juga sangat banyak manfaatnya,” tambahnya. (amr)