DIANGKUT : Untuk memindahkan sampah di TPS GOR Goentoer Darjono ke truk menggunakan alat berat. DOK RADARMAS
PURBALINGGA - Penutupan kembali Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Bedagas, membuat sampah di beberapa TPS kembali menumpuk. Seperti di TPS GOR Goentoer Darjono.
Dalam sehari tujuh hingga delapan truk mengangkut sampah dari TPS GOR Goentoer Darjono, untuk dipindah ke Tempat Penampungan Sementara di wilayah Kejobong.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSLB3 dan PKLH) Dinas Lingkungan Hidup Sukirto mengatakan, TPA di Bedagas sudah bisa dilalui meski tidak maksimal. Serta disesuaikan dengan kemampuan pengelola sampah.
“Kalau tempat sementara di Kejobong juga masih terkendala jalan. Kendaraan kerap terkendala karena tanah belum siap dan ambles. Tanah pemkab sebenarnya sudah siap untuk membuang sampah, namun belum bisa semuanya,” katanya, Rabu (20/3).
Sukirto sangat menyayangkan warga yang masih membuang sampah di jalan dan trotoar.
“Kedepan kalau sudah tertata, sampah bisa memiliki nilai ekonomi tinggi. Ini yang harus masyarakat ketahui. Karena sampah itu sejatinya, dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Namun pola pikir saat ini, sampah dari kita namun kita tidak ingin mengelolanya,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, sikap sadar mengelola sampah harus diedukasi. Jangan sampai saat TPA ada kendala, selalu menumpukkkan kesalahan pada TPA. Dinas juga tak henti melakukan upaya pengurangan sampah paling sederhana.
“Kami segera membuat kajian agar fasilitas umum membuat lubang untuk membuang sampah terpilah, maupun yang sudah terlanjur tercampur untuk dikubur. Daripada tercecer di jalan,” katanya. (amr/sus)