NAIK : Naiknya debit air menyebabkan air Sungai Klawing nyaris meluap. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA - Hujan yang turun sepanjang hari dan puncaknya pada Minggu (17/3) sore, membuat debit air di aliran Sungai Klawing meningkat. Dilihat dari pintu air bendung Slinga Kaligondang, air naik hingga 1 meter dari biasanya.
Jika dilihat dari aliran sampai di wilayah Kelurahan Bancar dan sekitarnya, air naik hingga 1,5 meter dari banjir biasanya. Namun kondisi itu dinilai masih aman, karena tidak ada air yang masuk ke pemukiman maupun perkebunan.
Beberapa anggota Purbalingga Reaksi Cepat (PRC) yang memantau kondisi debit air sejak pagi mengatakan, harapannya hujan bisa berhenti paling tidak sampai malam. Karena jika masih hujan hingga pagi, maka debit air bisa kembali naik.
“Di aliran masuk wilayah Bancar, bronjong pinggir kali sampai tidak kelihatan saat pagi. Kemudian pada Minggu (17/3) petang, air sudah bisa sedikit surut meski masih banjir. Saat petang, bronjong sudah mulai kelihatan lagi,” kata Koordinator PRC Seno Aji dan anggota Arif Yulianto, kemarin.
Dikatakan Seno, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya debit air yang tiba- tiba diluar kebiasaan. Namun hingga petang, semua kondisi aman dan tidak ada yang membahayakan. Jajarannya tetap melakukan koordinasi dan melaporkan kondisi terbaru.
Novanda, warga Bancar menuturkan, debit Sungai Klawing mulai terlihat tinggi sejak semalam. Bahkan hingga ke wilayah hilir sampai Jatisaba, Toyareja. Namun tidak ada yang masuk ke pekarangan warga, karena sudah ada dinding pengaman pinggir sungai.
Camat Purbalingga Raharjo Minulyo mengatakan, warga sudah paham jika pola hujan dari atas atau dari hulu sampai ke hilir debitnya bisa naik. Meski begitu, warga diminta tetap waspada jika hujan kembali turun terus menerus.
“Jangan sampai terlena dan saat tidur tidak tahu ada air datang. Namun debit kali ini saya nilai masih aman, karena biasannya sampai bawah dampaknya sekitar 6 jam,” tuturnya. (amr/sus)