PERIKSA : Tim JKPT tengah memeriksa sampel makanan saat monitoring di Pasar Bukateja, kemarin. ADITYA/RADARMAS
PURBALINGGA - Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga kembali menemukan kerupuk yang mengandung Rhodamin B atau pewarna tekstil, Selasa (26/2). Kali ini, kerupuk yang terbukti mengandung Rhodamin B ditemukan di Pasar Bukateja.
Kasi Keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga Suyono mengatakan, temuan tersebut sama dengan yang ditemukan di Pasar Segamas dan Pasar Bobotsari beberapa waktu lalu.
“Untuk makanan olahan, dari uji 10 sample ada satu yang terbukti mengandung campuran berbahaya. Yaitu kerupuk berlabel Air Mancur positif mengandung Rhodamin B,” katanya di sela-sela monitoring keamanan pangan di Pasar Bukateja.
Dia menjelaskan, kerupuk bermerek Air Mancur merupakan kerupuk produksi dari Purwokerto. Kerupuk tersebut juga ditemukan sudah beredar di pasar yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga. Bahkan dari empat pasar yang dikunjungi Tim JKPT Purbalingga, tiga diantaranya ditemukan kerupuk berpewarna tekstil ini.
Menurutnya, kebanyakan pedagang kerupuk di pasar belum mengetahui jika kerupuk berlabel Air Mancur ini mengandung pewarna tekstil. Selain tidak tahu kandungan Rhodamin B di dalam kerupuk. Diakui, harga kerupuk merek lebih murah dibandingkan kerupuk lainnya.
Tindakan yang dilakukan Tim JKPT Purbalingga, untuk sementara masih tahap sosialisasi dan pembinaan kepada pedagang kerupuk untuk tidak menjual lagi. Selain itu, temuan ini nantinya akan dilaporkan pada Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Purbalingga yakni Plt Bupati Purbalingga dan jajaran pejabat. Untuk nantinya bisa ditindaklanjuti secara tegas.
Sri Suryanti, penjual aneka kerupuk di Pasar Bukateja mengaku tidak tahu kalau kerupuk yang dijualnya mengandung pewarna tekstil. Mengetahui adanya temuan ini, Sri akan mengembalikan kerupuk yang telah dijualnya ke penjual kerupuk. (tya/sus)