JAMAAH HAJI : Para jamaah haji tahun lalu. Di Kabupaten Purbalingga, antrean untuk berangkat haji sampai 22 tahun. DOK RADARMAS
PURBALINGGA - Masyarakat di Kabupaten Purbalingga yang ingin menunaikan ibadah haji harus bersabar menunggu antrean. Pasalnya yang mendaftar tahun 2018 ini, baru akan berangkat pada tahun 20140 mendatang.
Staf Bagian Pendaftaran dan Pembatalan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Purbalingga Tulus Raharjo mengatakan, animo masyarakat untuk mendaftar haji saat ini relatif tinggi. Meskipun pada umumnya pendaftar sudah berusia di atas 30.
"Setiap hari pasti ada yang mendaftar. Jadi antreannya memang cukup panjang. Bahkan yang mendaftar tahun ini, baru bisa berangkat 2040. Dengan rentang waktu selama itu, sebenarnya kita juga kasihan. Pada waktunya keberangkatan, sudah lansia,” tuturnya.
Sementara itu, untuk tahun 2019, Kabupaten Purbalingga mendapat kuota 589 orang. Dengan cadangan sebanyak 20 orang. Untuk tahun 2018, kuota sebanyak 556 orang dengan cadangan delapan orang.
“Calon haji tahun depan mereka yang telah mendaftar pada Oktober hingga November 2011. Dari jumlah 589, ada beberapa yang dinyatakan meninggal dunia serta dibatalkan dan uangnya kembali," tuturnya.
Selain itu, tambah Tulus, ada yang menunda untuk 2020 karena minta berangkat bersama saudara. Ada juga yang menunggu mahram, serta karena alasan ekonomi. "Hingga akhir November 2018 ini, kemungkinan yang berangkat 570 orang,” lanjutnya.
Terkait cadangan, bisa berangkat jika ada yang menunda atau meninggal. Dan akan dimasukkan di kloter terakhir, bergabung dengan cadangan lain di Jawa Tengah.
Lebih lanjut Tulus mengatakan, untuk pengurusan pasport masih sama seperti tahun sebelumnya. Calon haji Purbalingga tidak perlu ke Kantor Imigrasi Cilacap untuk pengambilan foto paspor. “Berdasarkan rapat evaluasi, ada kemungkinan masih menerapkan mobile paspor. Pemotretan dilakukan di Purbalingga. Diharapkan tahun 2019 juga berlanjut," ujarnya
Pembuatan paspor direncanakan dilakukan Februari 2019 mendatang. Sebab, paspor harus dikirim ke Jakarta pada April 2019.
Tulus menuturkan, Kabupaten Purbalingga menjadi kabupaten yang tergolong sedikit calon hajinya dibandingkan daerah lain. “Berbeda dengan misalnya Banyumas, Kebumen, atau Magelang yang ada di kisaran 1.000 calon haji. Di Purbalingga, calon haji masih berkisar 500-an orang. Namun, untuk jumlah pendaftar rata-rata sekitar 1.300-1.400-an dalam satu tahun," terangnya. (nif/sus)