BATAL DIREVITALISASI : Revitalisasi alun-alun Purbalingga kembali gagal dilakukan tahun ini. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA - Revitalisasi alun-alun Purbalingga dipastikan gagal dilakukan tahun ini walaupun sudah ditunda beberapa kali. Alasannya, Pemkab Purbalingga akan memprioritaskan menata Pedagang Kaki Lima (PKL) lebih dulu.
“Setelah penataan PKL selesai, tinggal merevitalisasi alun-alun. Bagi saya, revitalisasi tidak begitu mendesak,” ungka Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE Becon.
Revitalisasi alun-alun sempat ditunda beberapa kali. Pasalnya, pemerintah masih menyiapkan pembenahan PKL dan kantong parkir. Penundaan dilakukan pada tahun 2017 dan tahun 2018.
Baca:
Ruswanto Tewas Keracunan Gas di Dalam Sumur
Truk Mundur, Sikat Tiga Sepeda Motor
Sebelumnya, revitalisasi alun-alun Purbalingga pernah dianggarkan sebesar Rp 5 miliar. Pada tahun 2017 lalu, tahap awal revitalisasi alun-alun sebenarnya sudah masuk ke penyajian Detail Engineering Design (DED).
Bahkan ada beberapa yang mengajukan gambar desain, namun belum ditindaklanjuti. Bahkan pernah ada wacana akan merevitalisasi total alun-alun dan dibuat seperti alun-alun kota Bandung. Namun hingga saat ini, revitalisasi masih sebagai wacana.
Seperti diketahui, PKL alun-alun dan GOR Goentoer Darjono akan segera direlokasi. Dari beberapa calon lokasi untuk relokasi, akhirnya pemkab lebih memilih lokasi di selatan GOR Goentoer Darjono.
Menurut Tiwi, penataan PKL akan dilakukan bertahap. Setelah menata PKL kompleks alun-alun dan GOR, PKL malam di kompleks Pasar Segamas juga akan ditata. Lahan parkir depan Pasar Segamas akan dibuat shelter untuk memfasilitasi PKL malam Segamas.
Tiwi juga meminta agar disediakan gudang untuk menampung gerobak PKL malam ketika tidak beroperasi di siang hari agar lebih tertata. (amr/sus)