Plt Bupati Purbalingga ketika menyerahkan bantuan RTLH di wilayah Kecamatan Padamara beberapa waktu lalu. ISTIMEWA
PURBALINGGA - Sejak 2016, program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) telah direalisasikan. Hingga tahun ini, dari target keseluruhan 27 ribu RTLH masih tersisa 12 ribu RTLH yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR).
“Target kami di tahun 2018 ini sebanyak 5.000 rumah,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Diinrumkim) Zaenal Abidin, Senin (15/10).
Dijelaskannya, pengetasan RTLH terbagi dalam bantuan provinsi 672 rumah, Pemkab Purbalingga 1.518, pemerintah desa kisaran 900 RTLH dan CSR (Corporate Social Responsibility) 100 rumah, total 3.189 rumah.
“Kegiatan RTLH juga sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan di Purbalingga. Angka kemiskinan di Purbalingga mencapai 11,6 persen atau lebih dari 27.552 rumah dalam kondisi tidak sehat dan tidak layak huni,” tuturnya.
Hingga saat ini setiap kegiatan di desa dan kegiatan lain, pemkab selalu memberikan bantuan RTLH. Seperti melalui Germas, tilik desa dan program bupati lainnya. Harapannya, semua bisa mengurangi RTLH yang masih tersebar di semua desa.
Seperti diketahui, pada tahun 2017, Pemkab Purbalingga telah menyiapkan anggaran Rp 20,2 miliar dan dapat merehab 2.020 rumah. Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun ini membantu Rp 10,5 miliar untuk merehab 1.050 rumah. (amr/sus)