Server Lancar, Listrik Sempat Mati
PURBALINGGA – Hingga hari ketiga Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs, Rabu (25/4) kemarin, tercatat sebanyak 17 siswa tidak hadir. Ketidakhadiran siswa merupakan akumulasi sejak hari pertama.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Drs Subeno SE MSi mengatakan, alasan ketidakhadiran masih sama, yakni mengundurkan diri, satu orang meninggal, dan satu orang lainnya tanpa keterangan.
LANCAR : Siswa SMPN 2 Bukateja tengah mengerjakan soal pada hari ketiga UNBK. Kemarin, ujian berlangsung lancar.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
“Hari ketiga dengan mata pelajaran Bahasa Inggris terpantau lancar dan tanpa kendala. Server di Ujian Nasional Berbasis Komputer juga aman dan tidak ada kendala lagi. Harapannya, hari ini (26/4) pelaksanaan mata pelajaran IPA juga aman dan lancar,” tuturnya, Rabu (25/4).
Dikatakan Subeno, kemarin sempa mati listrik. Namun hanya berlangsung semenit. Ketua MKKS SMP, Runtut Pramono juga mengklaim UNBK kemarin tidak ada masalah. “Lancar semua dan siswa juga tetap semangat mengerjakan soal,” ungkapnya.
Seperti diketahui, UN tingkat SMP/MTs digelar selama empat hari mulai 23 April hingga 26 April. Pada hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika di hari kedua serta Bahasa Inggris di hari ketiga. Masing-masing mata pelajaran dikerjakan selama tiga sesi.
UNBK digelar di 100 sekolah, dengan 37 sekolah mandiri yaitu 21 SMP dan 16 MTs. Serta 63 sekolah menumpang yaitu 43 SMP dan 16 MTs. Sedangkan 15 sekolah masih menerapkan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil, yakni 12 SMP dan 3 MTs. Jumlah keseluruhan siswa yang terdaftar mengikuti UNBK sebanyak 13.590 peserta dan UNKP 808 peserta.
Sementara itu, akhir April, UNBK juga dilaksanakan di 13 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Purbalingga. Dari 13 PKBM, terdapat 525 siswa yang dulu dikenal dengan kelompok belajar (Kejar) Paket C, yaitu setara dengan jenjang SMA/SMK.
“Ujian akan dilakukan pada 27-30 April mendatang. Kami juga akan melakukan pelatihan terlebih dahulu pada siswa. Jadi saat ujian, mereka sudah memahami aturan mainnya,” tutur Subeno. (amr/sus)