PURBALINGGA – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang ada di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, akhirnya ditutup pada Rabu (28/2). Pembuangan sampah sementara diarahkan ke calon TPA baru di Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sigit Subroto mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan warga Desa Bedagas agar sampah bisa dibuang di lokasi TPA baru. Setelah mendapat persetujuan, DLH akan membuat tempat penampungan sampah sementara.
TUTUP : TPA sampah di Desa Banjaran akhirnya ditutup pada 28 Februari. Saat ini TPA sampah baru berada di Desa Bedagas.GALUH WIDOERA/RADARMAS
"Mulai hari ini (kemarin, red), TPA sampah Banjaran ditutup. Pagi dini hari pukul 03.00 WIB, kami yang menggembok TPA. Kalau di tempat baru sudah fix, ini ditutup untuk selamanya," katanya.
Pada Selasa (27/2) malam, Bupati Purbalingga Tasdi SH MM mendatangi warga untuk menegaskan bahwa TPA lama bakal segera dipindah. Kedatangan bupati dilakukan karena sebelumnya warga Desa Banjaran mengancam akan melakukan aksi dan menutup paksa TPA jika masih digunakan.
“Permasalahan selama ini, karena ada ketidaksesuaian lokasi-lokasi yang sebelumnya direncanakan menjadi TPA sampah. Untuk di Desa Bedagas, TPA bukan hanya tempat pembuangan saja. Tapi juga akan dibangun tempat pemrosesan dan pemasaran hasil pengolahan sampah. Konsepnya akan seperti Kabupaten Pati,” kata bupati.
Sementara itu, warga Desa Banjaran sudah lama meminta agar TPA segera dipindah.
Pemdes Banjaran bahkan sudah mengirimkan surat ke bupati terkait kepastian penutupan TPA Banjaran. Penolakan warga dilakukan karena pada musim penghujan, air rembesan dari TPA masuk ke rumah warga. Sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mencemari lingkungan sekitar TPA sampah.
“Kami sudah bertahun-tahun hidup dalam kepungan pencemaran, baik udara maupun air. Beberapa hari ini, air di sumur kami tercemar, apa lagi hujan terus menerus turun," kata Koordinator Warga, Arif Setiawan. (gal/sus)