PURBALINGGA- Enam bayi di bawah usia lima tahun diduga berpotensi terkena HIV/AIDS. Pasalnya ibu mereka juga positif mengidap HIV/AIDS. Karenanya, Wabup Dyah Hayuning Pratiwi, langsung melakukan kunjungan intensif di beberapa titik bayi berada, kemarin. Harapannya, bisa dilakukan penanganan sejak dini jika memang positif terinfeksi.
Wabup yang biasa disapa Tiwi ini menjelaskan, berdasarkan data dari Komisi Penangulangan AIDS Daerah (KPAD) Purbalingga, hingga Januari ini terdapat 6 balita yang berpotensi HIV/AIDS. Enam Balita tersebut berada di wilayah Mrebet, Karangjambu, Purbalingga, Bukateja, Kutasari dan Rembang,
AKRAB : Wabup Tiwi menggendong bayi yang dikunjungi Jumat (26/1) kemarin.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
KPAD juga mengakui jika kasus HIV/AIDS di Kabupaten Purbalingga juga terjadi pada balita. Kasus tersebut menjadi keprihatinan bagi Pemkab Purbalingga. Pasalnya balita tersebut merupakan generasi penerus yang harus sehat dan karena orang tuanya saja yang menjadikan balita kena HIV/AIDS.
“Untuk mencegah balita terinfeksi HIV/AIDS, kami sudah meminta jajaran Dinas Kesehatan Purbalingga agar dapat melakukan screening HIV kepada ibu-ibu di Purbalingga yang sedang hamil trimester pertama,” ungkapnya disela kunjungan di Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Jumat (26/1) pagi.
Sekretaris (KPAD) Purbalingga, Heni Ruslanto, mengatakan kunjungan yang dilakukan bertujuan silaturahmi dan memberikan motivasi kepada ibu maupun keluarga mereka. Sekaligus memberikan bantuan nutrisi kepada bayi bersangkutan.
“Ibu yang terkena virus HIV/AIDS sebaiknya tidak memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya. dikarenakan 50 pesen ASI tersebut juga terinfeksi HIV/AIDS. Karena penularan HIV/AIDS, salah satunya melalui cairan ASI,” tutur Heny.
Keenam balita tersebut secara medis belum bisa dinyatakan positif HIV/AIDS namun baru berpotensi. Masih membutuhkan pemeriksaan yang bisa dilakukan setelah bayi berusia minimal 9 bulan. (amr)