Jembatan Darurat Losari Ambruk

Sabtu 28-10-2017,07:00 WIB

Saat Dilalui Rombongan Pengantar Jenazah PURBALINGGA - Rombongan pengantar jenazah warga Desa Losari, Kecamatan Rembang, mengalami insiden. Jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan kayu di atas aliran Sungai Bodas, ambruk saat dilalui, Kamis (26/10) siang. Akibatnya tiga orang pengantar jenazah terjatuh dan mengalami luka ringan. Kapolsek Rembang AKP Ngatijan mengatakan, jembatan yang ambruk menghubungkan Desa Losari dengan Desa Gunungwuled. Jembatan darurat dengan panjang sekitar 10 meter, dibuat khusus untuk pejalan kaki karena jembatan utama di sisi lainnya sedang diperbaiki. AMBRUK : Jembatan darurat Losari yang terbuat dari bambu dan kayu, ambruk saat dilalui rombongan pengantar jenazah.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS “Tiga orang luka hanya rawat jalan. Beruntung rombongan yang memanggul keranda sudah lepas dari atas jembatan,” tuturnya. Sejumlah saksi yang diperiksa mengatakan, kejadian berawal ketika jembatan dilintasi rombongan pengantar jenazah sekitar pukul 09.30. Saat sejumlah orang melintas, tiba-tiba jembatan ambruk. Ketiga korban yang mengalami luka ringan yakni Dani Sutrisno (18) warga Desa Gunungwuled, Fajar Afandi (17) warga Desa Sinduaji, Kabupaten Banjarnegara dan Bagyo (16) warga Desa Losari. Ketiga korban mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuhnya. Setelah mendapatkan perawatan medis, ketiganya diperbolehkan untuk pulang dan hanya rawat jalan. “Kami sudah melakukan pemeriksaan di TKP. Penyebab ambruknya jembatan darurat diduga akibat bambu yang lapuk, sehingga tidak kuat menahan beban yang banyak,” tuturnya. Ambruknya jembatan darurat menyebabkan jalan menuju kedua desa terputus. Warga harus menggunakan jalan alternatif yang jaraknya kurang lebih satu kilometer melewati Desa Sumampir. Sementara itu, Kepala Desa Losari Harwanto mengatakan, ambruknya jembatan darurat karena sering dilalui dan kemungkinan sudah tidak kuat penahannya. Dia berharap, rekanan penggarap jembatan utama bisa segera memperbaiki jembatan darurat. “Ini kejadian baru pernah dan semoga tidak terulang. Saat ini jembatan utama sudah ada pengecoran, harapannya segera bisa dilalui,” katanya. Sementara itu, pada Kamis (26/10) malam, bencana tanah longsor kembali terjadi di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol. Meski skala ringan, sejumlah material tanah longsor jatuh ke ruas Jalan di Dukuh Siregol. Namun material longsor sudah dibersihkan dan jalan sudah bisa dilalui. (amr/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait