Angka Kemiskinan Turun, Purbalingga Peringkat Empat Jateng

Jumat 20-10-2017,09:00 WIB

Angka Kemiskinan Turun 13,40 Persen PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berhasil memperbaiki angka kemiskinan dalam satu tahun terakhir. Penurunan kemiskinan di Kabupaten Purbalingga mencapai 13,40 persen atau lebih tinggi dibandingkan penurunan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah yang hanya 7,22 persen. Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengatakan, saat ini posisi Kabupaten Purbalingga masih berada di urutan keempat dari 35 kabupaten/kota dengan garis kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. PENGENTASKAN KEMISKINAN : Rehab RTLH menjadi salah satu program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Purbalingga.ISTIMEWA Melihat kondisi tersebut, bupati mengaku akan meluncurkan berbagai macam program pengentasan kemiskinan. Salah satunya rehab rumah tidak layak huni (RTLH). “Tahun ini target kami dapat merehab 5 ribu rumah. Dari APBD Purbalingga 2.030 unit, dari provinsi 1.050 unit, sisanya dukungan dari pemerintah desa, OPD, CSR perbankan, perusahaan dan lembaga sosial,” jelasnya. Selain program rehab RTLH, upaya penanggulangan kemiskinan juga dilakukan melalui gerakan menarik kembali anak usia sekolah yang tidak sekolah melalui program Kartu Purbalingga Pintar. Sasaran program ini anak usia SD 155 anak, SMP 174 anak, Paket A 135 anak dan Paket B 199 anak. Tahun ini, pemkab juga memberikan jaminan kesehatan bagi warga miskin yang tidak masuk dalam PBI JKN dengan anggaran Rp 12,072 miliar. “Tahun ini kami menganggarkan Rp 3 miliar dengan target terbangun jambanisasi sebanyak 6 ribu unit. Sedangkan dari provinsi kita harapkan terealisasi bantuan untuk 400 unit jambanisasi dengan anggaran Rp 280 juta,” jelasnya. Program penanggulangan kemiskinan, juga didukung dengan kebijakan pemberian jaminan orang dengan kecacatan berat untuk 150 orang dengan bantuan Rp 300 ribu per orang per bulan. Mulai tahun ini, juga diberikan bantuan permodalan bagi UMKM dengan program subsidi bunga dan kredit mawar atau melawan rentenir dan kredit tanpa agunan. Selain gerakan bersama masyarakat melalui program Germas PHBS, Gebrak Gotong Royong, pembagian beras dan daging sapi untuk masyarakat miskin, juga dilakukan pengembangan lumbung pangan masyarakat desa, serta peningkatan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan melalui pembangunan RSIA Panti Nugroho. “Kami juga tengah memproses program pemberian beasiswa bagi 18 lulusan SMA per kecamatan untuk sekolah di Fakultas Kedokteran. Ini untuk mengatasi kekurangan dokter di Purbalingga dan targetnya tiap desa terdapat satu dokter,” imbuhnya. (tya/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait