PURBALINGGA - Warga yang melintas Jalan Raya Desa Bojong dikagetkan dengan suara tembakan, Rabu (9/8). Meskipun rutin didengar setiap tiga bulan sekali, namun suara tembakan yang terdengar sampai Jalan Raya Desa Bojong tetap saja membuat kaget.
Namun warga tidak khawatir, karena suara tembakan berasal dari 311 personel Kodim dan Anggota Koramil jajaran Kodim 0702/Purbalingga yang sedang melakukan latihan menembak senjata ringan (Latbak Jatri). Latihan yang merupakan program kerja bidang operasi triwulan III TA 2017 dilaksanakan di Lapangan Tembak Yonif 406/CK.
LATIHAN : Sebanyak 311 personel Kodim dan anggota Koramil jajaran Kodim 0702/Purbalingga melakukan atihan menembak senjata ringan. (GALUH WIDOERA/RADARMAS)
"Program latihan menembak untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan menembak senjata pistol dan senapan untuk perorangan, di satuan sesuai TOP/DSPP yang berlaku. Selain itu juga untuk mempersiapkan perorangan prajurit menghadapi tantangan tugas kedepan,” terang Komandan Latihan Mayor Arm Sudarno.
Sudarno menuturkan, pelaksanaan Latbak Jatri dibina langsung oleh Kasdim 0702/Purbalingga Mayor Arm Sudarno sebagai pemimpin umum latihan, tim pengawas evaluasi Kapten Arh Untung Budiono, Komandan Latihan Kapten Inf Panut, Wakil Komandan Latihan Kapten Sukamto Inf, Si Pam Ops Kapten Inf Kadi Suryanto dan Si Min Log Pelda Dwi Bagus.
Sebelum Latbak Jatri dimulai, Sudarno menekankan pentingnya faktor keamanan dalam penggunaan senjata. Peserta juga diajarkan cara mengatasi kemacetan pada senjata saat menembak. “Itu semua diajarkan agar semua personel mengikuti prosedur yang benar, sesuai dengan petunjuk pelatih yang sudah ditunjuk,” terangnya.
Sudarno menjelaskan, untuk senapan laras panjang penembak harus mampu menembak koreksi pengelompokan jarak 25 meter sikap tiarap standar. Personel juga harus mampu menembak tepat jarak 100 meter perkenaan minimal 80 persen, dengan sikap tiarap tidak standar.
“Sedangkan untuk pistol, penembak harus mampu menembak koreksi pengelompokan jarak 10 meter, tiga butir peluru dengan sikap berdiri dua tangan. Serta mampu menembak tepat 10 meter, 10 butir peluru dengan sikap berdiri dua tangan. Keharusan ini untuk menjaga agar setiap personel terjaga keterampilannya dalam menggunakan senjata,” tandasnya. (gal/sus)