PT Angkasa Pura II Anggarkan Rp 350 M, Oktober Mulai Dibangun
PURBALINGGA - Rencana perubahan status Lapangan Udara (Lanud) Jenderal Besar Soedirman menjadi bandara komersial, dipastikan lebih awal dari target sebelumnya yakni 2020. Sebab akhir 2018, lapangan udara yang berada di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja akan mulai beroperasi menjadi bandara komersial.
Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi kepada wartawan, ketika melakukan kunjungan kerja di Lanud Jenderal Besar Soedirman, Minggu (6/8).
KUNKER : Menhub RI Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja di Lanud Jendral Besar Soedirman. Kedatangan Menhub untuk memastikan pembangunan lanud yang akan mulai dilakukan Oktober 2017. (ADITYA/RADARMAS)
Dia menjelaskan, pembangunan Bandar Udara (Bandara) Jenderal Soedirman merupakan komitmen pemerintah untuk mendukung kelancaran transportasi di wilayah Jawa Tengah bagian barat. Menhub mengaku sudah mendapatkan mandat langsung dari Presiden RI Joko Widodo, untuk memprioritaskan pembangunan bandara Jenderal Besar Soedirman.
Ditambahkan, pembangunan bandara Jenderal Besar Soedirman menjadi bandara komersial diserahkan kepada PT Angkasa Pura II. Diharapkan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman akan mendukung pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.
"Daerah disekitar bandara memiliki banyak potensi ekonomi lokal yang bisa berkembang pesat dengan hadirnya bandara, termasuk dari sektor pariwisata," jelas Mantan Dirut PT Angkasa Pura II ini.
Dia mengungkapkan, tanpa kehadiran bandara di Kabupaten Purbalingga berdasarkan laporan dari Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM, sudah ada 24 perusahaan penanaman modal asing (PMA). "Ke depan diharapkan bisa bertambah lagi. Termasuk di daerah sekitarnya," katanya.
Untuk tahap pertama, rencananya akan dibangun landasan padu atau runway dari 850 meter menjadi 1.600 meter. Dengan panjang runway 1.600, nantinya Bandara Jenderal Besar Soedirman bisa didarati pesawat tipe ATR. "Tahap kedua nantinya bisa dikembangkan 2 ribu hingga 2.400 meter. Sehingga bisa didarati pesawat tipe Boing," lanjutnya.
Dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk menambah fasilitas penunjang bandara. Seperti pelebaran jalan dari arah Kabupaten Banyumas dan daerah lainnya, serta jalur masuk ke bandara agar akses ke bandara semakin mudah.
Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengatakan, target pada Oktober tahun ini, sudah bisa dimulai proses pembangunannya. “Kami juga akan mempersiapkan Detail Engineering Design (DED) yang kami perkirakan membutuhkan waktu dua bulan. Sehingga diharapkan Oktober mendatang sudah mulai dibangun. Karena sesuai instruksi Menhub, akhir tahun 2018 bandara akan mulai beroperasi,” jelasnya.
Awaludin juga sudah menyiapkan dana Rp 350 miliar untuk pembangunan bandara. "Ini baru perkiraan awal, jika ternyata kurang akan kami anggarkan pada tahun depan. Yang jelas kami sudah ada dana Rp 350 miliar untuk membangun bandara ini," imbuhnya.
Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengaku sangat gembira dengan kepastian dibangunnya Lanud Jenderal Besar Soedirman menjadi bandara komersial pada tahun ini. Sebab, sejak 2004 lalu masyarakat sudah menunggu hadirnya bandara komersial di Kabupaten Purbalingga.
"Kami siap menyelesaikan semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemkab untuk mendukung pembangunan bandara. Termasuk pembebasan lahan yang akan kami selesaikan pada tahun ini. Kami sudah mengakolasikan dana Rp 30 miliar untuk pembebasan lahan," tegasnya. (tya/sus)