PURBALINGGA - Selama tiga hari, warga RW 5 di wilayah Kauman, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga tak mendapatkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purbalingga. Akibatnya, warga harus pontang-panting ke wilayah lain untuk mendapatkan pasokan air bersih.
Muhammad Nuh, warga RT 2 RW 5 mengatakan, selama tiga hari ini warga di wilayah Kauman RW 5 tak pernah mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM. "Awalnya air sempat mengucur, namun debitnya sangat kecil. Mengucurnya juga hanya sebentar, kemudian air mati dan tak mengucur sama sekali hingga saat ini," ungkapnya kepada Radarmas, kemarin (16/9).
Dia dan warga lainnya mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kami terpaksa harus ngangsu (mengambil air, red) dari wilayah lain, yang airnya tidak mati untuk memenuhi kebutuhan air bersih," keluhnya.
Bahkan saking terbatasnya air bersih yang didapat di wilayah lain, dia terpaksa harus mandi satu kali sehari. Itupun tidak menggunakan air banyak. "Saya terpaksa tidak mandi pagi, seperti sekarang ini," katanya.
Dia berharap kesulitan air yang dialami warga di wilayah Kauman bisa teratasi dalam waktu dekat. "Kalau minim, kami bisa membeli air mineral galon," imbuhnya.
Menanggapi kesulitan pasokan air bersih dari warga Kauman, PDAM mengirimkan pasokan air bersih menggunakan truk pengangkut air. Pasokan akan diberikan kepada warga hingga air di wilayah tersebut normal kembali.
Sebelumnya, Kabid Teknik PDAM Sugeng mengakui, pasokan air ke wilayah Kauman tersendat selama beberapa hari terakhir. Hal itu disebabkan rusaknya pipa utama PDAM yang mengalirkan air bersih ke wilayah perkotaan, di wilayah Kecamatan Kutasari.
"Pipa sebenarnya sudah kami perbaiki. Namun untuk memulihkan pasokan air membutuhkan waktu. Sebab pipa utama terlanjur kemasukkan tanah, batu dan pasir. Sehingga menyumbat beberapa titik pipa utama," jelasnya. (tya/sus)