Demam Berdarah Makin Ganas

Selasa 01-03-2016,10:36 WIB

Terjadi Mutasi Genetik Virus DB PURBALINGGA-Merebaknya kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya ternyata mengundang keprihatinan dari sejumlah kalangan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Purbalingga menyatakan, serangan demam berdarah saat ini lebih mengkhawatirkan. Pasalnya, telah terjadi mutasi genetik virus penyebab DB yang mengakibatkan serangan lebih membahayakan. Ketua IDI Purbalingga, dr H Ujang Yan Yan Mulyana mengatakan, beberapa kasus DB ternyata tidak lagi dapat terdiagnosa dengan pemeriksaan trombosit. Hal itu membutuhkan kesiapan para dokter untuk lebih memahami gejala-gejala serta penanganan kasus DB untuk menekan timbulnya korban jiwa. "Ada sejumlah kasus DB yang perlu segera disikapi. Pemeriksaan trombosit tidak menunjukkan gejala DB. Jumlah trombositnya normal. Tapi ternyata, pasien tersebut telah mengidap DB. Karena itu, kami menggelar coaching clinic di aula RSU Harapan Ibu ini untuk menambah pengetahuan para dokter dalam menangani pasien DB," tutur dr Ujang, Senin (29/2). Pelatihan penanganan DB tersebut menghadirkan sejumlah pemateri yakni dr Ardian Budi Kusuma SpA, dr Wuryanto Sp PD dan dihadiri oleh Kepala DInas Kesehatan Purbalingga, dr Nonot Mulyono M Kes. Dr Ardian menambahkan, selain adanya mutasi genetik, penularan DB saat ini tidak lagi tergantung cuaca atau musim. "Serangan DB ini trennya beda. Musim hujan maupun kemarau, tetap terjadi DB. Penularannya juga makin bervariatif. Nyamuk yang membawa virus DB akan menyerang orang melalui gigitannya. Nyamuk itu akan menularkan DB kembali kepada orang lain yang dihisap darahnya. Begitu seterusnya ," tuturnya. Menurutnya, di Purbalingga ini serangan DB telah mencapai 58 kasus pada Januari 2016 dan 31 kasus pada Februari 2016. Penanganan  yang tepat melalui diagnosa yang cermat mendukung keselamatan pasien. Para dokter dihimbau untuk dapat membedakan sindrome syok dengue dengan demam dengue. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, dr Nonot Mulyono menyambut baik inisiatif IDI Purbalingga yang menyelenggarakan pelatihan penanganan pasien DB itu.Dia berharap, para dokter harus lebih teliti dalam diagnosa dan pemeriksaan. Apalagi, saat ini serangan DB masih terus terjadi.  "Dokter-dokter IGD, Puskesmas maupun dokter praktek pribadi menjadi ujung tombak dalam menangani pasien DB itu," tuturnya.(bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait