Rencana Operasional BRT Mandek

Selasa 23-02-2016,11:38 WIB

PURBALINGGA - Kelanjutan rencana pengopersian Bus Rapid Transit (BRT) Purbalingga-Purwokerto nampaknya mandek. Hingga Februari ini, proses operasional transportasi yang meniru Trans Jakarta ini, masih berhenti di penetapan titik-titik halte pemberhentian. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Kabupateb Purbalingga Drs Yonathan Eko Nugroho mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan menagih kelanjutan opersional BRT ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub). "Rencananya, bulan depan (Maret, red) kami bersama Pemkab Banyumas dan Pemprov (Jawa Tengah), akan menghubungi Kemenhub. Hal itu dilakukan untuk mencari informasi sejauh mana Kemenhub mempersiapkan bantuan paket BRT koridor Purbalingga-Purwokerto," katanya, kemarin (22/2). Dia menambahkan, rencananya pekan depan, pihaknya akan berkordinasi dengan Dinhubkominfo Banyumas dan DPRD Banyumas, untuk mempersiapkan komunikasi dengan Kemenhub selaku penyelenggara utama. Dia juga mengungkapkan, masih belum mengetahui seperti apa rencana operasional BRT tersebut, keseluruhan. Yonathan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui paket bantuan dari Kemenhub tersebut. Apakah hanya armada saja, atau juga bantuan fasilitasi kelengkapan infrastruktur pembangunan halte dan sebagainya, hingga kini belum jelas. "Yang baru pasti adalah hanya armada BRT-nya saja, yang bakal diberikan Kemenhub. Sementara pengurusan izin trayek akan dilakukan oleh Dinhubkominfo Jateng," imbuhnya. Dia menyampaikan bahwa BRT ini tidak akan dibuatkan jalan khusus seperti halnya dengan busway atau Trans Jakarta. "Bus yang akan kami gunakan ukurannya sesuai kebutuhan. Yaitu, bus ukuran sedang. Semuanya baru dan ada fasilitas AC," jelasnya. Dia berharap, setelah komunikasi dilakukan, pengoperasian BRT bisa dipercepat. Sebab, keberadaan BRT sangat dibutuhkan, mengingat selama ini belum ada transportasi yang menghubungkan langsung dari Purbalingga ke Stasiun Purwokerto. Berdasarkan hasil kordinasinya yang pernah dilakukan dengan Dinhubkominfo Banyumas, sejauh ini masih memungkinkan adanya penyesuaian titik-titik halte, terutama di Purwokerto. Sedangkan titik halte yang sudah ditetapkan di Purbalingga, ia menyatakan sudah fix tanpa perlu perubahan lagi. (tya/bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait