Ini Beda Gejala Omicron Bagi yang Sudah Divaksin dan Belum Divaksin, Ini Kata Ahli Epidemiologi Unsoed

Kamis 03-02-2022,11:56 WIB

BANYUMAS - Saat ini vaksin booster terus digenjot di Kabupaten Banyumas. Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr Yudhi Wibowo mengatakan bagi orang yang sudah divaksinasi dan booster masih ada kemungkinan terkena Covid-19. Tidak terkecuali terinfeksi varian baru, Omicron. Namun kemungkinan pada kedua kelompok tersebut akan mengalami gejala berbeda dibandingkan tidak divaksinasi. Selain itu juga punya tingkat keparahan yang berbeda juga. Dikatakannya, gejala Omicron hampir sama dengan dengan flu. Menurutnya orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Omicron cenderung lebih parah. "Seperti pilek yang parah. Pokoknya seperti flu," ungkapnya. Berbeda dengan yang sudah divaksin atau booster, gejala bisa lebih ringan. "Bahkan bisa tanpa gejala," terangnya. Namun begitu, ia mengatakan gejala serius bisa terjadi pada kelompok lansia mauoun komorbid (penyakit penyerta). "Kalau untuk kelompok ini memang bisa bergejala berat bahkan bisa fatal," tuturnya. Oleh karenanya, pihaknya meminta agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. "Ya memang yang masih muda tidak terlihat ada gejala. Namun kalau tidak prokes bisa menular ke lansia dan komorbid. Seperti diketahui, penularan Omicron lebih daripada delta," katanya. https://radarbanyumas.co.id/covid-di-banyumas-dirawat-dirumah-sakit-8-orang-isoter-di-baturraden-52-orang-dan-isoman-105-orang/ Ia mengingatkan jika masyarakat memiliki gejala seperti flu, untuk segera melaporkan. "Kalau positif antigen segera PCR dan isolasi mandiri kalau memang tak bergejala. Kalau bergejala dirawat di rumah sakit," pungkasnya. (ali)

Tags :
Kategori :

Terkait