Dinporabudpar Banyumas Bantah Ada Tempat Wisata Ditutup, Azis: Hanya Diperketat, Kapasitas Di-cut, Maksimal 30

Kamis 27-05-2021,08:30 WIB

DIPERKETAT: Keramaian Objek Wisata Baturraden saat libur lebaran kemarin. Meski tak ada penutupan tempat wisata, namun prokes dan kapasitas pengunjung wisata diperketat maksimal 30 persen. DIMAS PRABOWO/RADARMAS PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas semakin memperketat pengawasannya paska lebaran kemarin. Jebolnya sejumlah pemudik, ditambah adanya varian covid jenis baru dari India yang sudah masuk Cilacap turut menyumbang kekhawatiran Pemerintah. https://radarbanyumas.co.id/berburu-wisata-kebumen-miliki-16-pantai-wisata/ Bahkan belakangan ada isu bahwa beberapa tempat wisata di Banyumas dikabarkan ditutup. Hal tersebut dibantah oleh Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani. "Tidak ada, semua buka," katanya. Hanya saja, lanjutnya, ada pembatasan jumlah kuota yang diterapkan pada tempat wisata. Itupun menurutnya sudah diturunkan sejak lebaran lalu. "Hanya pembatasan 30 persen dan prokes yang semakin diperketat," katanya. Ia menambahkan, pembatasan 30 persen itu lebih kecil ketimbang sebelumnya sebesar 50 persen. Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kapolresta Banyumas Kombes Pol M Firman L Hakim SH SIK MSi mengatakan pihaknya sempat mengajukan kepada Bupati Banyumas agar para petugas wisata untuk dilakukan swab antigen. "Jadi bukan hanya pengunjungnnya, tapi petugasnya. Agar kita bisa mengatakan bahwa tempat wisata kita steril, sehingga bisa kita terima tamu," katanya. Ia menambahkan, dari seminggu yang lalu, pihaknya atas perintah Kapolda Jateng sudah melakukan langkah antisipastif. "Lakukan swab mandiri kepada perusahaan-perusahaan, mal, wisata, dan sebagainya," tandasnya. Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dr. Budhi Setiawan sepakat tempat wisata tetap dibuka dengan pembatasan. Menurutnya hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan ekonomi harus tetap berjalan. Ia menambahkan, swab antigen acak di tempat wisata juga akan digalakkan. Tujuannya, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, terutama varian mutasi baru. "Sudah dilakukan, akan kita tingkatkan lagi," paparnya. Menurutnya, jika ada yang reaktif nantinya akan dilakukan tracing. Ia tekankan, sektor wisata akan pihaknya kawal ketat. "Kita secara aturan mengacu pada PPKM mikro. Tempat wisata misal di desa A tapi desa tersebut zonanya orange kita tutup dulu sementara," ucapnya. (mhd/aam)

Tags :
Kategori :

Terkait