Foto istimewa
BANYUMAS - Setelah hampir satu tahun dikabarkan meninggal di Tiongkok, jenazah anak buah kapal (ABK) asal Banyumas, Dzul Faqih, tiba di rumah duka di Desa Karang Kemiri, Kecamatan Pekuncen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Banyumas, Joko Wiyono mengatakan memang ada kendala saat pemulangan.
https://radarbanyumas.co.id/delapan-bulan-jenazah-abk-asal-pekuncen-belum-dipulangkan/
"Terkendala adanya pandemi dan sempat adanya lockdown jadi tidak bisa kemana-mana. Akhirnya, kami saling kontak dengan agensi dan BNP2MI," ujarnya.
Joko mengatakan, Dzul Faqih adalah anak dari pasangan Rudi Hermawan dan Sri Lestari yang bekerja sebagai ABK FV Ming Xiang No 878 berbendera China.
Dzul bekerja di kapal tersebut melalui agensi PT Agung Semilir Bahari, Pemalang. Dzul bekerja sebagai ABK sejak Juli 2019 dan dikabarkan meninggal karena kecelakaan kerja.
Dzul dikabarkan meninggal tahun lalu, Kamis, 9 April 2020. Namun, sejak saat itu, tak jelas keberadaan dan kapan jenazah Dzul bisa dipulangkan ke tanah air.
Sejak kabar kematian tersebut, keluarga sempat khawatir dan cemas lantaran tak ada kejelasan keberadaan jenazah di kapal tersebut.
Keluarga kemudian didampingi pengurus PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser, meminta PC GP Ansor Kabupaten Banyumas melalui LBH Ansor, melakukan advokasi atas kecelakaan kerja tersebut dan meminta dilakukan upaya pemulangan jenazah.
Semasa hidup, Dzul memang kader GP Ansor Banyumas. LBH GP Ansor Banyumas kemudian meminta ketegasan PT Agung Semilir Bahari dan Kementrian Luar Negeri terkait pemulangan jenazah Dzul.
Hingga akhirnya, Kemenlu memberi kabar, jenazah Dzul akan diterbangkan dari Bandara Shanghai International pada Rabu, 3 Februari 2021.
Sesampai di rumah duka, jenazah Dzul disalatkan di Masjid Jami' Desa Karangkemiri. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman umum desa setempat. (ali)