BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ada yang berbeda dari prosesi pemilihan Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima (P2KL) Alun-alun Banyumas, Minggu (7/12). Tiga pasangan calon menjalani kirab mengelilingi alun-alun menggunakan dokar.
"Proses arak-arakan memutari alun-alun supaya seorang pemimpin baru harus tahu lokasi dan kondisi serta unggah unggah di wilayah yang dipimpinnya," ujar Ketua Panitia Andi Riyanto di lokasi.
Kirab sebagai adat budaya Banyumas maka P2KL Alun-alun Banyumas turut serta menjadi bagian yang melestarikan. Usai mengitari alun-alun, pasangan calon turun dari delman. Jalan kaki dan berhenti tepat di tengah dua pohon beringin untuk berdo'a.
Diawali do'a dari masing-masing calon Ketua dan Wakil Ketua P2KL Alun-alun Banyumas. Dilanjutkan do'a bersama yang dipimpin oleh tokoh agama.
BACA JUGA:Tradisi Begalan Banyumasan: Petuah dalam Tawa di Balik Sakralnya Pernikahan
Selanjutnya, kirab masih berjalan kaki diiringi anggota P2KL Alun-alun Banyumas memikul dua gunungan dan perlengkapan lainnya. Tujuan ke Balai Adipati Mrapat Kecamatan Banyumas.
"Gunungan sebagai simbol sedekah dari P2KL Alun-alun Banyumas. Hasil rezeki yang diperoleh dari usaha di alun-alun, dibagikan ke masyarakat," sambung Andi pada acara yang melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Banyumas.
Masyarakat yang datang melihat prosesi kirab antusias menunggu momen grebeg gunungan. Bahkan satu gunungan sampai roboh dan rebah diserbu warga dari anak-anak hingga dewasa.
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua P2KL Alun-alun Banyumas periode 2026-2028 dilakukan secara demokratis melalui pemilihan langsung. Dengan mengusung konsep adat tradisi, ke depan diharapkan kirab budaya khususnya di Alun-alun Banyumas terus lestari. (fij)