PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tim Pengabdian Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pemula, terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Almeidah Food.
UMKM ini disebut memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai usaha olahan nanas yang berdaya saing. Namun, masih memiliki sejumlah permasalahan, yang harus diatasi.
Ketua Tim Pengabdian Unperba Dyah Supriatin SE MM menjelaskan, UMKM ini memiliki kekuatan utama, yakni ketersediaan bahan baku yang melimpah, beragamnya produk, serta pasar yang mulai terbentuk. "Namun tantangan dalam digitalisasi pemasaran dan keuangan masih perlu diperbaiki," katanya.
Diharapkan melalui intervensi yang tepat dalam peningkatan pemasaran dan keuangan digital, Almeidah Food dapat berkembang lebih jauh dan menembus pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:Unperba Wisuda 62 Mahasiswa, Satu Diantaranya Mahasiswa Internasional dari Korea Selatan
Dijelaskan, UMKM ini memiliki sejumlah permasalahan Prioritas yang akan ditangani. Yakni, diantaranya adalah masalah bidang pemasaran.
Dari hasil observasi mitra masih melakukan kegiatan pemasaran secara konvensional atau offline dengan cara titip jual ke toko-toko serta promosi secara langsung dari mulut ke mulut.
"Pemasaran ini memang akan menjadi pilihan efektif bagi UMKM yang ingin menjangkau konsumen secara langsung atau menawarkan produk yang memerlukan interaksi langsung dengan konsumen," ujarnya.
Namun, UMKM juga harus mempertimbangkan kelemahan pemasaran konvensional dan mencari cara untuk mengurangi biaya atau memperluas jangkauan pemasaran.
BACA JUGA:Dampingi UMKM Tape Ketan Dapoer Levis Purbalingga, UNPERBA Berikan Sentuhan Inovasi
Selain itu, mitra belum memiliki produk digital seperti produk yang dijual dalam website atau e-commerce sehingga penjualan produk terbatas hanya kepada beberapa konsumen di daerah tersebut.
"Hal demikian akan menyebabkan mitra mengalami penurunan penjulan karena jumlah konsumen baru tidak banyak terjangkau," ujarnya.
Selain itu, juga ditemukan masalah bidang keuangan, Diketahui, dari hasil obervasi mitra masih mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan secara jelas.
Sistem pencatatan keuangan pun masih dilakukan secara manual. Sistem pencatatan secara manual memiliki banyak kelemahan dan resiko yang lebih tinggi seperti boros terhadap waktu, serta terjadinya kesalahan dalam pencatatan maupun perhitungan (Human Eror), dan lainnya.