Mengenal Faidus Sa’ad, Penyuluh Agama Islam Visioner, Penggerak Infak Produktif Miliaran Rupiah

Rabu 15-10-2025,07:10 WIB
Reporter : Yudha Iman Primadi
Editor : Ali Ibrahim

Penyuluh Agama Islam Banyumas, Faidus Sa’ad mempunyai pengalaman cukup lama di bidang leasing sebagai konsultan PNPM mandiri perkotaan. Dirinya mampu menjadikan dakwah sebagai jalan transformasi sosial dan ekonomi umat. Merubah kebiasaan infak konsumtif masyarakat menjadi infak produktif melalui majelis taklim.

Yudha Iman Primadi, Purwokerto

MENDIRIKAN Majelis Taklim Al-Barokah sejak 9 November 2009 dengan misi awal memperbaiki bacaan Al-Qur’an masyarakat, di tangan Faidus Sa’ad, majelis taklim bukan sekedar tempat mengaji tetapi juga pusat ekonomi umat yang memberdayakan, menyejahterakan dan melayani hingga dari majelis yang sederhana lahirlah gerakan besar pemberdayaan umat melalui infak produktif yang kini telah menggulirkan dana hingga miliaran rupiah.

"Program-program yang diinisiasi saya coba buat terstruktur dan penuh makna. Memantapkan pengurus, menyusun sistem pengelolaan infak, memberikan pelatihan keterampilan seperti membuat bakso tusuk, bross, dan roti serta menggulirkan pinjaman usaha tanpa bunga," katanya pada Radarmas, Selasa (14/10).

Tidak berhenti disitu, Faidus membentuk unit dagang berbasis pembiayaan,membeli mobil layanan umat untuk pelayanan sosial dan menggratiskan jamaah dalam ziarah tahunan. Memiliki motto "Berinfak Lebih Cerdas, Berpahala Lebih Luas," dia membangun sistem yang membuat dana umat terus berputar agar memberi manfaat tanpa menyusutkan pokoknya.

Di bawah kepemimpinannya, Majelis Taklim Al-Barokah berdampak nyata. Jamaah yang semula terbatas secara ekonomi mulai terbantu dalam memulai usaha tanpa terbebani bunga, dan bahkan turut merasakan keuntungan kolektif dalam bentuk santunan, hadiah, hingga wisata religi gratis.

"Kami (MT Al-Barokah) pun aktif dalam kegiatan sosial desa dan kecamatan mulai dari bantuan Panitia Hari Besar Islam (PHBI), sembako hingga layanan antar gratis ke rumah sakit. Semua berjalan dengan pembukuan yang transparan dan akuntabel. Mudah-mudahan menjadi contoh keberhasilan pengelolaan dana umat berbasis kepercayaan," harapnya.

Adapun Majelis Taklim Al-Barokah sekarang menjadi tempat studi tiru dari berbagai lembaga seperti Muslimat NU Banyumas, Penyuluh Agama dari Purworejo sampai Majelis taklim di Purbalingga. Melalui keteladanan seorang Penyuluh Agama Islam didesa, Faidus Sa’ad mampu menunjukkan peran yang sangat strategis.

Tidak hanya dalam membina akidah umat melainkan juga dalam menciptakan sistem sosial-ekonomi yang berdaya dan berkeadilan. Tauladan yang dapat diambil bahwa dakwah bisa hadir dalam bentuk pemberdayaan nyata yang mengubah kehidupan umat secara menyeluruh.

"Alhamdulillah gerakan yang dulu sempat menjadi bahan perdebatan, kini membuahkan hasil yang luar biasa. Masyarakat mendukungnya bahkan meniru gerakan ini. Wakaf tanah yang dulu harus untuk membangun masjid/mushola, sekarang mulai berjalan wakaf produktif untuk sawah dan kolam ikan," pungkas Penyuluh Agama Islam yang sehari-hari bertugas di Kantor Urusan Agama Banyumas ini.

Atas dedikasinya, Faidus Sa'ad tahun ini meraih prestasi juara I  PAI Award tingkat Provinsi Jawa Tengah dan melaju ke tingkat nasional PAI Award  mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Tags :
Kategori :

Terkait