CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kendala utama dalam penanganan bencana di Kabupaten Cilacap.
Beberapa anggota dari tim tanggap darurat yang harus merangkap berbagai tugas di desanya masing-masing, mulai dari menjadi perangkat desa hingga pengurus organisasi kemasyarakatan.
Pranata Pencarian dan Pertolongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Samidi menjelaskan, hingga saat ini terdapat 54 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap. Desa-desa tersebut dibentuk berdasarkan potensi ancaman (by hazard), seperti Destana Banjir, Destana Longsor, dan Desa Tanggap Tsunami.
“Untuk saat ini, desa tanggap tsunami menjadi yang paling penting, karena Cilacap memiliki garis pantai yang panjang dan potensi risiko yang tinggi,” jelasnya.
BACA JUGA:BPBD Peringatkan Cilacap Masih Rawan Angin Kencang
Namun, lanjut Samidi, masih banyak keterbatasan dalam hal personel dan kesiapan relawan di lapangan. Banyak dari mereka harus menjalankan banyak peran di masyarakat karena jumlah SDM masih belum mencukupi.
“SDM kami terbatas, banyak relawan yang merangkap tugas di desa. Seperti kemarin ada yang merantau, langsung nonaktif. Maka perlu mencari penggantinya,” ujarnya.
Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, para relawan di tingkat desa disebut memiliki semangat tinggi dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Mereka menjadi garda terdepan dalam upaya mitigasi, evakuasi, hingga penanganan pascabencana di wilayah masing-masing.
BPBD Cilacap terus berupaya memperkuat kapasitas para relawan melalui pelatihan kebencanaan, simulasi evakuasi, dan memperkuat jejaring koordinasi lintas sektor.
BACA JUGA:BPBD Cilacap Ingatkan Warga Waspada Longsor di Musim Peralihan
Upaya tersebut dilakukan agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat, terutama di daerah-daerah rawan seperti wilayah pesisir selatan dan perbukitan bagian barat.
“Harapan kami kedepannya akan ada lebih banyak dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk memperkuat kapasitas relawan. Karena tanpa mereka, sistem tanggap darurat di tingkat desa tidak akan berjalan maksimal,” kata Samidi.
Ia menegaskan, keberadaan Destana di Cilacap menjadi salah satu bentuk komitmen daerah dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Dengan dukungan yang memadai, ia optimistis relawan akan mampu menjalankan perannya dengan lebih optimal demi keselamatan masyarakat. (gia)