CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebanyak 82 narapidana dengan tingkat risiko tinggi dipindahkan ke sejumlah lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, Rabu (24/9/2025).
Pemindahan dilakukan dari dua wilayah, yakni Jawa Timur dan Bali, sebagai bagian dari langkah penguatan pengawasan dan peningkatan pembinaan terhadap narapidana kategori high risk.
Koordinator Wilayah Nusakambangan sekaligus Kalapas Kelas I Batu, Irfan, menjelaskan bahwa pemindahan dilakukan dengan pengamanan ketat oleh aparat bersenjata.
"Kami menerima total 82 narapidana sekitar pukul 14.00 WIB. Terdiri dari 55 orang dari Jawa Timur dan 27 dari Bali," ujar Irfan, Kamis (25/9/2025).
BACA JUGA:Lapas Nirbaya dan Polsek Nusakambangan Sapu Bersih Barang Terlarang dari Kamar Warga Binaan
Para narapidana ini langsung ditempatkan sesuai tingkat pengamanan masing-masing 25 orang ke Lapas Super Maksimum Karang Anyar, 30 orang ke Lapas Super Maksimum Pasir Putih,15 orang ke Lapas Maksimum Gladakan, dan 12 orang ke Lapas Maksimum Ngaseman.
Menurut Irfan, pemindahan ini merupakan strategi untuk memutus mata rantai jaringan peredaran narkoba dan kejahatan terorganisir di lapas.
Selain itu, dengan sistem pengamanan dan pembinaan yang lebih ketat di Nusakambangan, diharapkan para warga binaan dapat dibina secara optimal.
"Nusakambangan bukan hanya tempat pengamanan maksimum, tapi juga pusat pembinaan yang bertujuan membentuk perilaku lebih baik bagi narapidana," tegas Irfan.
BACA JUGA:Nusakambangan Jadi Benteng Terakhir Kelestarian Macan Tutul Jawa
Langkah ini sekaligus menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menekan potensi gangguan keamanan di lembaga pemasyarakatan dan memperkuat peran Nusakambangan sebagai pusat penanganan narapidana berisiko tinggi.
"Ini langkah pasti dari Pemerintah untuk mengurangi potensi gangguan keamanan dari dalam lingkungan Lapas," tandasnya. (jul)