CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sebanyak lima ekor penyu ditemukan mati di pesisir Cilacap sepanjang bulan Agustus 2025. Sampah plastik diduga menjadi penyebab utama kematian satwa dilindungi ini. Penemuan terbaru terjadi pada Senin (18/8/2025), saat seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas) ditemukan tak bernyawa di Pantai Sidaurip, Binangun.
Setalah sebelumnya, pada Jumat (15/8/2025), dua bangkai penyu juga ditemukan. Menurut Koordinator Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan, bahwa penemuan tersebut terdiri dari satu ekor Penyu Hijau dan satu ekor Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea).
"Pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB, saat kami melakukan patroli rutin di sepanjang pesisir selatan Pantai Cilacap bagian timur, kami menemukan dua bangkai penyu, Satu penyu lekang kami temukan di sekitar Pantai Widarapayung, sementara penyu hijau tidak jauh dari lokasi itu," kata Jumawan.
Jumawan menduga kuat bahwa kematian penyu-penyu ini disebabkan oleh sampah, terutama plastik.
BACA JUGA:Permasalahan Sampah Plastik di Cilacap, Rumah Tangga Penyumbang Terbesar
"Kami menemukan banyak sampah plastik di lokasi penemuan. Penyu-penyu ini bisa saja menelan sampah yang mereka kira makanan, sehingga menyebabkan penyumbatan di saluran pencernaan dan akhirnya mati," jelasnya.
Menurutnya, kondisi pantai yang bersih sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan konservasi penyu, mengingat kawasan pesisir Cilacap menjadi lokasi favorit untuk pendaratan penyu.
"Kondisi pantai yang bersih itu mutlak. Kami sering menemukan penyu mendarat dan bertelur di sini. Jika pantainya kotor dan penuh sampah, keberhasilan konservasi akan terancam," imbuhnya.
Jumawan mengajak seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, untuk bersama-sama menjaga kebersihan pantai.
"Mari kita bersama-sama menjaga ekosistem laut kita. Ini bukan hanya tugas kami, tapi tugas kita semua untuk memastikan penyu-penyu ini bisa hidup dan berkembang biak dengan baik," tutupnya. (rey)