seorang peternak sedang menunjukkan ayam bantuan yang mati. DOK/RADARMAS
PEKUNCEN - Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) dari Kementerian Pertanian untuk warga Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen terancam gagal.Ini menyusul matinya lebih dari 2.000 ekor ayam sejak diserahkan beberapa minggu sebelumnya.
"Awalnya mau makan tapi tembolok seperti tidak terisi, lalu lemas dan akhirnya mati," jelasn Ketua II Unit Pengelola Kegiatan dan Keuangan (UPKK), Rosyidin.
Ditambahkannya, di kelompoknya lebih dari 50 persen ayam bantuan yang diterima warganya mati setelah dipelihara beberapa minggu.
Hal senada diungkapkan Ketua I UPKK, Badri Budiarjo. Di kelompoknya beberapa ayam milik warga juga mati. "Ada yang satu kandang hidup, tapi kebanyakan mati hampir saparuhnya," teranngya.
Menurutnya, sebenarnya warganya sudah mentaati seluruh peraturan tentang kandang dan pangan. "Yang jadi pertanyaan bagaimana untuk menekan angka kematian ini, penyuluhan soal itu belum pernah. Hanya saja ukuran pembuatan kandang dan cara pemberian paka, itu juga sudah kami lakukan," terangnya.
Sekretaris Desa Cikembulan, Suleman mencatat, hingga saat ini ayam yang mati berjumlah 2.304 ekor. "Jumlah tersebut tercatat sejak diterima hingga hari kemarin. Untuk saat ini data belum kami terima. Kemungkinan akan terus bertambah," jelasnya.
Meski sudah banyak yang mati, hingga kemarin belum ada pihak kementerian selaku penyelenggara bantuan ini yang memberikan solusi. "Belum ada solusi terkait banyaknya kematian ini," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bantuan ini merupakan wujud dari Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera yang dirumuskan Kementerian Pertanian RI. "Di Cikembulan ada 199 KK penerima. Setiap penerima mendapat 50 ekor," pungkasnya. (ali/why)