Seorang pedagang di toko kelonthong saat melayani pembeli. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS
TAMBAK – Melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika membuat harga tepung terigu melejit. Tidak tanggung tanggung, satu sak terigu 25 kilogram mengalami mencapai Rp 16 ribu per saknya.
"Kenaikan harga tepung terigu imbas naiknya dollar. Terigu yang beredar di pasaran olahan dari Cilacap. Tapi bahan baku tepung terigu dari Eropa dan Australia," jelas pemilik toko kelontong di Pasar Tambak, Untung.
Dia menjelaskan sebelumnya harga satu sak tepung terigu masih stabil yaitu Rp 123 ribu. Namun sekarang harga sudah dikisaran Rp 139 ribu per sak. Padahal sejak sebelum Agustus lalu, harga tepung terigu sudah mengalami kenaikan. Namun saat ini justru semakin mahal.
Menurutnya, pedagang kerap dibuat kesal dengan imbas kenaikan dollar terhadap rupiah. Sebab, biasanya ketika rupiah menguar, komoditas yang terdampak tidak serta merta langsung turun. "Dolar sudah turun, harga tepung terigu belum tentu bisa ikut turun. Kalaupun turun, pergerakan lambat," imbuh Untung.
Selain tepung terigu, sejumlah barang juga mengalami kenaikan harga akibat kenaikan. Misalnya obat nyamuk, obat gula jawa, pewarna rambut dan jarum untuk menjahit.
"Barang-barang sepele seperti jarum pentul, peniti harganya naik sejak dollar naik. Kenaikan harga berdasarkan persentase. Dollar naik berapa persen, artinya barang-barang yang bahan baku dari luar kenaikan harga juga dalam persentase," tandas Untung. (fij)