SEPI : Suasana di Poli Jantung RSUD Banyumas nampak sepi karena ditutup sementara waktu. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS
BANYUMAS - Poli jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas tutup hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Gara-garanya, izin poli tersebut habis sejak 4 September lalu dan perpanjangannya belum turun.
"Kepastian buka kembali belum tahu. Mungkin minggu depan sudah bisa buka. Kasihan pasien poli jantung kalau lama tutup," ujar Direktur RSUD Banyumas AR Siswanto Budiwiyoto, Senin (24/9).
Penyebab lain, poli jantung tutup sementara yakni dokter spesialis jantung tengah mengikuti pelatihan. Kegiatan dokter tersebut bertepatan dengan SIP RSUD Banyumas habis.
Dijelaskannya, proses pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) di Jakarta memakan waktu lama. Sebab, mencakup seluruh rumah sakit di Indonesia. Hingga kini, STR RSUD Banyumas sudah rampung. Sehingga, tinggal menunggu penerbitan SIP dari kabupaten.
Selama penutupan sementara, pasien dialihkan ke poli dalam RSUD Banyumas. Selain poli dalam, pengalihan pasien jantung juga ke RSUD Margono Soekardjo. RSUD Banyumas memberikan rujukan antar rumah sakit bagi yang tidak bersedia ke poli dalam.
"Pengalihan merepotkan pasien memang. Tapi mau bagaimana lagi, tidak bisa cepat-cepat untuk mendapatkan registrasi," tukas Direktur.
Rupanya, tidak hanya poli jantung yang tutup. Humas RSUD Banyumas Setyo Wahono menambahkan tidak hanya poli jantung yang tutup sementara. Diantaranya poli bedah 3 tutup mulai 25 September hingga pemberitahuan lebih lanjut. Poli Urologi tutup dari 17 sampai 27 September. "Dokter itu punya hak cuti. Jadi kalau poli tutup dokter ada yang mengambil cuti," jelasnya. (fij)