Ampas Kelapa, Rajuwa, dan Angkatan Udara

Rabu 06-08-2025,10:36 WIB
Reporter : Cahyo Kuncoro
Editor : Puput Nursetyo

Anak Penjual Blondo Diterima Jadi Catar TNI AU

Kemauan keras, disiplin serta doa orang tua berbuah manis untuk Saldyan Muhammad Rajuwa (18). Bagaimana tidak. Berasal dari kalangan keluarga "biasa" saja, Saldyan Muhammad kini resmi diterima sebagai Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 2025.

CAHYO KUNCORO, Kebumen

Rajuwa, sapaan akrabnya, remaja kelahiran 12 Januari 2007 merupakan anak dari pasangan Salem Riyadi (42) dan Ryan Astriana (38). Sang ayah, berprofesi sebagai penjual  "blondo" (ampas kelapa). Blondo ini dijual ke Yogyakarta sebagai bahan baku gudeg.

Sang ibu ibu rumah tangga biasa yang membantu suami. Mereka harus bekerja keras setiap hari. Ryan Astriana setiap harinya mengemas blondo sejak dini hari. Mereka memulai aktivitas sejak pukul 01.00 WIB agar dagangan bisa sampai ke pengepul tepat waktu.

Namun, Rajuwa dikenal sebagai anak yang pribadi yang disiplin, sederhana, dan penuh semangat. Lulusan SMAN 1 Prembun tahun 2025 tersebut sempat terpilih sebagai Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Kebumen Tahun 2023.

Salem mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian putra sulungnya tersebut. Ia lantas teringat masa-masa sulit dalam perjalanan hidup mereka hingga sampai ke titik ini.

"Ekonomi keluarga kami sedang tidak stabil, bahkan sempat terlilit utang bank. Tapi saya dan istri tetap bertekad mendukung penuh cita-cita Rajuwa," ungkapSalem Riyadi, kemarin.

Sejak awal,  Rajuwa telah punya tekad kuat untuk  masuk  Akademi TNI, khususnya AAU. "Dia bilang ingin mengangkat derajat orang tua,", ungkap Salem.

Cita-cita Rajuwa ini awalnya diragukan bahkan dicibir orang, mengingat mereka berasal dari kalangan keluarga sederhana. Cibiran itu dihadapi Rajuwa dengan keseriusan. Ia rutin latihan fisik, mengikuti bimbingan psikotes, hingga pemeriksaan kesehatan mandiri setahun sebelum mendaftar. Dalam proses seleksi yang panjang dan ketat, ia kerap ditemani sang ayah yang sekalian mengantar blondo ke Jogja.

Hingga kemudian, dalam sidang Pantukhir Pusat di Akademi Militer Magelang pada 1 Agustus 2025, Rajuwa dinyatakan lulus murni tanpa uang atau koneksi.

"Rasanya seperti mimpi. Kami hanya bisa sujud syukur. Allah mudahkan semuanya lewat jalan yang tak terduga," ungkap Salem penuh haru.

Ucapan selamat pun mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari keluarga besar Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kebumen. Mereka mengapresiasi perjuangan dan keteguhan Rajuwa sebagai inspirasi generasi muda lainnya.

"Selamat mengudara, Rajuwa! Kamu telah membuktikan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan doa orang tua, tidak ada yang mustahil," tulis pengurus PPI Kebumen dalam unggahan resmi mereka.(cah)

Tags :
Kategori :

Terkait