CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masyarakat pesisir selatan Kabupaten Cilacap diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dan rob (banjir pesisir) yang diperkirakan terjadi hingga tanggal 28 Juli 2025.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa, termasuk perairan Cilacap, diprakirakan mencapai 2,5 hingga 4,0 meter.
Kondisi ini dikategorikan sebagai gelombang tinggi hingga sangat tinggi, yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran maupun masyarakat yang beraktivitas di pesisir.
"Gelombang tinggi ini berpotensi memicu rob atau banjir pesisir," ujarnya.
BACA JUGA:Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Cilacap, Potensi 4 Meter hingga 20 Juli 2025
Masyarakat, terutama nelayan tradisional, pelaku usaha wisata pantai, serta warga di kawasan rawan terdampak seperti Pantai Teluk Penyu, Pantai Widarapayung, dan sekitarnya, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pihaknya juga mengimbau kapal nelayan, perahu kecil, kapal tongkang, hingga kapal feri untuk mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut.
"Bagi warga yang tinggal di sekitar muara sungai dan pesisir rendah, perlu mewaspadai potensi air pasang yang bisa terjadi mendadak, apalagi jika dibarengi hujan lebat di wilayah hulu," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Kedaduratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setiawan mengatakan, untuk antisipasi penanggulangan bencana, pihaknya telah menginstruksikan jajaran terkait untuk melakukan pemantauan dan siaga di wilayah yang berpotensi terdampak.
"Upaya mitigasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat juga terus dilakukan agar risiko bencana bisa ditekan," kata dia.
Pihaknya mengimbau, masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak terpancing kabar yang belum jelas sumbernya. (ray)