BANYUMAS - Menghadapi kemarau yang diprediksi masih terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menyiapkan pasokan air bersih sebanyak 2.000 tanki. Pasokan itu untuk menyuplai kebutuhan air bersih terutama di daerah-daerah yang kekeringan.
"Saat ini sudah tersedia sesuai dengan anggaran ada 2.000 tanki air bersih yang siap dikirim ke daerah-daerah rawan air bersih," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo.
Menurut dia, pengiriman air bersih dilakukan berdasarkan permintaan yang dikonfirmasi juga oleh pemerintah desa setempat. Sebab pengiriman air bersih harus benar-benar tepat sasaran sehingga tidak ada air bersih yang mubah.
DROPPING AIR Petugas dari BPBD Banyumas saat mengisi air ke ember dari sejumlah warga.
"Artinya sebenarnya warga belum membutuhkan betul namun karena permintaannya dikonfirmasi oleh desa sehingga air bersih tersebut kurang tepat sasaran," jelas dia.
Padahal masih ada yang lebih membutuhkan air bersih. Karena itulah dia juga berharap agar pemerintah desa yakni kepala desa bisa lebih pro aktif sehingga kalau memang masih bisa diatasi di desa jangan mengajukan permintaan air bersih. "Ini agar kuota sebanyak 2.000 tanki yang kami miliki dapat tercukupi hingga akhir musim kemarau," beber dia.
Kemudian lanjut Kusworo, saat ini petugas juga masih terus melakukan pemetaan untuk kebeutuhan air bersih di desa-desa yang rawan air di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas. Meski permintaan meningkat namun belum ada wilayah yang kritis soal air bersih.
"Semua masih bisa teratasi dengan baik. Mudah-mudahan saja kemaraunya tidak lebih panjang dari perkiraan. Sehingga warga yang terdampak kemarau lebih cepat keluar dari masalah air bersih," terangnya.
Sementara itu pengiriman air bersih ke sejumlah titik di Kecamatan Sumpiuh membuat warga merasa tenang. Sebab sebelumnya banyak warga yang meminta agar air bersih segera dikirim karena air sudah sulit dijangkau.
"Meski pun ada ya jauh, kalau pun ada kiriman toh juga tidak setiap hari. Setidaknya dapat membantu kami sehingga setiap hari tidak harus mencari sendiri air bersih," kata Sukiran (41) warga Sumpiuh. (yan/why)