CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Gagasan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) mulai digaungkan di Kabupaten Cilacap, sebagai pendekatan baru dalam dunia pendidikan. Berbasis pada nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan empati, KBC dinilai relevan untuk membangun karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga matang secara emosional dan spiritual.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cilacap, Fahrurozi, menyambut baik wacana penerapan kurikulum ini. Menurutnya, pendidikan semestinya tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga manusia yang memahami nilai kemanusiaan, keberagaman, dan mampu hidup berdampingan secara damai.
"Kurikulum Berbasis Cinta ini sangat penting untuk dijadikan sebagai landasan pendidikan. Ini bisa menjadi jalan untuk menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa, khususnya di Cilacap yang masyarakatnya sangat majemuk," ujar Fahrurozi.
Menurut Fahrurozi, kurikulum ini bisa menjadi instrumen strategis untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama, toleransi, dan nasionalisme. Terlebih Cilacap sebagai daerah perlintasan dan multietnis, perlu membangun benteng harmoni sejak tingkat sekolah.
BACA JUGA:Tahun Ajaran Baru, Bahasa Jawa Ngapak dan Sunda Masuk Kurikulum Pembelajaran Sekolah di Cilacap
"FKUB siap bersinergi jika pemerintah daerah atau institusi pendidikan membutuhkan panduan atau pelatihan untuk penguatan nilai-nilai ini," tambahnya.
Meski belum diterapkan secara resmi dalam struktur kurikulum nasional maupun daerah, gagasan KBC telah menjadi bahan diskusi berbagai komunitas pendidik dan pemerhati pendidikan di Cilacap.
Harapannya, dengan dukungan lintas sektor termasuk dari FKUB, gagasan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi bisa diimplementasikan secara nyata di lingkungan sekolah. (ray)