Bata Ringan Naik Daun, Peminat Bata Merah Mulai Menurun

Sabtu 30-06-2018,09:23 WIB

RAWALO - Tingginya penggunaan bata ringan (hebel) mengancam eksistensi perajin bata merah. Pasalnya bata hebel banyak diminati masyarakat karena merupakan barang baru di desa. Sebelumnya hebel hanya di gunakan di kota dan untuk gedung bertingkat. "Sekarang banyak warga yang membuat rumah berganti menggunakan hebel dari sebelumnya bata merah," kata Sukiran (40) salah seorang tukang batu. Menurut dia banyak warga yang tertarik untuk menggunakan hebel karena dinilai lebih cepat pengerjaannya. Bahkan kalau pun ada kesalahan hebel masih bisa diperbaiki karena ringan dan cepat. "Kalau bagi kami sih sama saja sebenarnya. Harganya untuk satu kubik mencapai Rp 750.000. Lebih mahal sedikit dari bata merah," kata dia. DITATA Seorang warga sedang menyusun bata ringan (hebel). (DARYANTORADARMAS) Memang sekarang ini permintaan hebel meningkat tajam. Sedangkan untuk bata merah mengalami penurunan. Namun sebenarnya pengaruhnya tidak sampai mematikan usaha bata merah. Sebab masih banyak warga yang tetap setia dengan bata merah. "Alasannya kalau hebel memang ringan namun untuk dinding hebel tidak kuat untuk pemasangan paku," terang Susanto (48) salah seorang pemilik toko bangunan. Dikatakan dia saat ini memang warga lagi menikmati barang baru. Sehingga apapun alasan tetap lebih menarik. Apakah hebel akan menggeser bata merah, Susanto menyatakan bisa saja kalau masyarakat tidak mampu meyakinkan jika produk bata merah sebagai produk lokal memang berkualitas. "Mudah-mudahan tidak sampai menggeser. Sebab kalau sampai tergeser maka banyak perajin bata merah yang terganggu pemasarannya," kata dia. Sementara itu sejumlah perajin bata merah di Desa Cindaha Kecamatan Rawalo mengakui kalau munculnya bata ringan hebel dapat mengancam eksitensi bata merah. Karena itu sekarang ini para perajin bata merah mulai menggunakan cara lain untuk memasarkan bata merah. "Kalau mengancam sekali mungkin tidak. Sebab konsumennya mungkin berbeda-beda. Hanya saja kalau pemilik toko bangunan ikut promosi maka itu juga akan berpengaruh terhadap penjualan bata merah," kata Suryadi (42) perajin bata merah di Rawalo. Karena itu perajin bata juga perlu melakukan antisipasi supaya bata merah tetap bersaing dengan penggunaan hebel yang semakin meluas. Jangan sampai peranjin bata merah kalah bersaing karena adanya persaingan yang tidak sehat. (yan)

Tags :
Kategori :

Terkait