Selama tahun 2023, total volume transaksi QRIS di Banyumas Raya tercatat sebanyak 10.005.942 kali. Jumlah ini melonjak tajam menjadi 35.314.191 transaksi sepanjang tahun 2024. Hingga April 2025 saja, angkanya telah menyentuh 21.004.701 transaksi.
"Dari sisi nominal, pada 2023 tercatat nilai transaksi sebesar Rp1,08 triliun. Sementara tahun 2024 mengalami lonjakan signifikan hingga menembus Rp3,5 triliun. Per April 2025, nominal transaksi sudah mencapai Rp2,06 triliun" ujar Mahdi.
Mahdi kembalimenjelaskan, bahwa kenaikan ini didorong oleh semakin luasnya penerimaan QRIS di berbagai lini kegiatan ekonomi masyarakat, mulai dari UMKM, pajak daerah, hingga sektor jasa parkir.
“Kami melihat ekosistem digital di Banyumas Raya tumbuh semakin sehat. Merchant pun ikut bertumbuh secara signifikan,” jelasnya.
BACA JUGA:Gampang Banget! Begini Cara Pakai QRIS Tap & NFC Pay di Aplikasi myBCA
Jumlah merchant pengguna QRIS pun mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2022 tercatat sebanyak 332.835 merchant, naik menjadi 396.290 pada 2023. Lalu, pada 2024 mencapai 474.892 merchant, dan hingga April 2025 telah menembus angka 513.499 merchant.
Mahdi menambahkan, BI terus mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran di daerah, salah satunya dengan edukasi dan kemudahan onboarding merchant baru.
“Kami ingin QRIS tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga solusi efisiensi operasional bagi pelaku usaha,” imbuhnya.
Ia memberikan contoh konkret implementasi QRIS di wilayah Banyumas Raya, yang meliputi antara lain pada pembayaran pajak daerah dan parkir. Langkah ini dinilai efektif mempercepat penerimaan daerah dan mengurangi risiko kebocoran pendapatan.
“QRIS akan terus kami dorong agar menjadi kebiasaan baru masyarakat dalam bertransaksi secara cepat, aman, dan efisien,” pungkas Mahdi. (dms)