BANYUMAS-Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas menerjunkan 32 enumerator untuk melaksanakan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Banyumas. Mereka akan menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Banyumas dan menilai perubahan indikator status kesehatan masyarakat serta determinan yang mempengaruhinya.
PELEPASAN : Sebanyak 32 enumerator akan ditugaskan di Banyumas untuk melaksanakan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (KAMUNINGRADARMAS)
"Riskesdas ini akan dilaksanakan selama 36 hari," kata Penanggungjawab Tekhnis Riskesdas Dinkes Kabupaten Banyumas, Mujiyanti.
Program ini diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riskesdas merupakan survei lima tahunan yang hasilnya dapat digunakan menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.
Desain penelitian yang digunakan potong lintang dengan kerangka sampel blok sensus dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan Maret 2018, dari Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi adalah rumah tangga di Indonesia di seluruh provinsi dan kabupaten atau kota.
"Adapun jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 300.000 rumah tangga yang diperoleh dari 30.000 blok survei," katanya. Masing masing blok survei terdiri dari 10 rumah tangga.
Sedangkan di Kabupaten Banyumas, terdapat 96 blok sensus. Dengan 960 rumah tangga. "Nantinya ke 32 enumerator ini akan bekerja selama lima hari untuk yang ditugaskan di rumah sakit, dan enam hari kerja untuk yang ditugaskan di Puskesmas," katanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan di hari libur pun bekerja.
Indikator Riskesdas 2018, mencakup pelayanan kesehatan meliputi akses pelayanan kesehatan, JKN, pengobatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional. Perilaku kesehatan meliputi merokok, aktivitas fisik, minuman beralkohol, konsumsi makanan, pencegahan penyakit tular nyamuk, penggunaan helm, juga termasuk dalam indikator Riskesdas. Indikator lainnya yakni, lingkungan meliputi penyedian dan penggunaan air, penggunaan jamban, pembuangan sampah, pembuangan limbah, rumah sehat, penggunaan bahan bakar.
"Biomedis meliputi pemeriksaan malaria, HB, glukosa darah, kolesterol, trigleliserida, antibody (PD3I), serta status kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, gangguan jiwa, defresi, emosi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ibu-bayi-balita dan anak remaja, status gizi, cedera dan disabilitas, itu juga indikator Riskesdas," tutupnya. (ing)