Bus Rombongan Perangkat Desa Terguling Usai Ikuti Aksi Demo di Jakarta

Kamis 26-10-2017,08:25 WIB

BANYUMAS-Diduga sopir mengantuk, bus Brilian nopol AB 1632 DD yang dikemudikan Wahyu Agung Widhayaka (46) warga Pangenjuru Tengah RT 4 RW 7 Purworejo, terguling. Bus tersebut membawa perangkat desa asal Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, Mereka pulang dari Jakarta usai menggelar aksi bersama perangkat desa se Nusantara untuk menagih janji Jokowi dakam pengangkatan menjadi PNS. Bus mengalami kecelakaan tunggal di jalur Bandung-Yogyakarta di tikungan Cidora Kecamatan Lumbir, Rabu (25/10) pukul 04.00. Sebanyak 20 penumpang dari 43 penumpang mengalami luka-luka dengan dua orang mengalami parah tulang. Kecelakaan diduga sopir mengantuk sehingga bus terguling dan masuk sawah. OLAH TKP : Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi tergulingnya bus Brilian. Salah satu penumpang Samsudin (43) yang merupakan perangkat Desa Broto Kecamatan Bener mengatakan, bersama perangkat desa di Kecamatan Bener, bus yang mengalami kecelakaan berangkat dengan jumlah penumpang 45 orang. Namun dua orang lain tidak bisa ikut pulang dengan bus tersebut karena memilih menggunakan kereta api. Sehingga jumlah penumpang yang ikut pulang ke Purworejo sebanyak 43 orang perangkat desa, semuanya laki-laki. "Kami berangkat 45 orang untuk bergabung bersama dengan perangkat desa se Nusantara untuk menagih janji Jokowi-JK yaitu untuk mengangkat perangkat desa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kami tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia(PPDI) Purworejo yang pulang dari Jakarta pada Selasa (24/10) pukul 17.00,"ujarnya, Rabu (25/10) saat di Puskesmas Lumbir. Saat kejadian, Samsudin yang mengalami luka di bagian kaki kiri dan pelipis mata kanan, sedang tidur dan terbangun saat bus sudah terguling. Dia langsung berusaha keluar walaupun sempat berdesakan dengan teman perangkat lain setelah tidak lagi duduk di kursi masing-masing. "Kami saling tumpuk dan terkena tas yang jatuh dari bagasi. Kami sempat panik karena kondisi gelap. Tetapi akhirnya semua bisa keluar dan ada teman kami yang harus ditandu keluar karena mengalami luka parah,"jelasnya. Dari data Puskesmas Lumbir dan Poslantas Wangon, sebanyak 20 penumpang mengalami luka-luka. Lima di antaranya luka parah dan ke lima penumpang yang mengalami luka parah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah di Purworejo. Sementara bagi penumpang yang luka ringan mulai dipulang dengan dijemput menggunakan bus dari Purworejo. Setelah kecelakaan tersebut, sejumlah warga, petugas Pospantas Wangon, Polsek Lumbir dan Puskesmas Lumbir mengevakuasi korban untuk dibawa ke Puskesmas Lumbir. Sementara petugas Satlantas Polres Banyumas melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kecelakaan di ruas jalan Lumbir. Sementara sampai sore pukul 17.00, bus masih belum dievakuasi. Ketua PPDI Banyumas Slamet Mubarok mengatakan, pihaknya langsung koordinasi dengan perangkat desa di wilayah Banyumas Bagian Barat mendatangi lokasi dan Puskesmas Lumbir membantu perangjat desa yang mengalami kecelakaan. "Kami memberikan support dan bantuan kepada perangkat desa yang mengalami kecelakaan. Walaupun di Banyumas sendiri tidak ada yang ikut berangkat ke Jakarta dalam aksi menuntut pengangkatan menjadi PNS sesuai dengan janji Jokowi-JK,"jelasnya. Kecelakaan tersebut, diduga sopir yang mengantuk sehingga tidak bisa mengendalikan bus yang seharusnya mengikuti jalur tetapi masuk ke sawah. Di jalur tersebut, bus seharusnya belok kanan karena jalan menikung, tetapi bus justru melaju lurus. Dalam olah tempat kejadian, tidak ada pengereman yanh dilakukan sopir sampai akhirnya terguling. Kasat Lantas Polres Banyumas AKP AR Dwi Nugroho menjelaskan, dari keterangan sopir dan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan disebabkan karena sopir mengantuk. Dari olah TKP, tidak ditemukan jejak pengereman. Dari panjang bus 11,5 meter, bus keluar jalur dan masuk sawah samoai berhenti hanya jarak 8 meter. "Tidak ada pengereman. Hanya ada jejak roda bagian kanan belakang yang terseret karena roda bagian kiri depan sudah terperosok yang kenudian bus terguling ke sawah. Kecepatan bus diantara 40-50 kilometer per jam,"jelasnya. (gus/din)

Tags :
Kategori :

Terkait