CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Memiliki potensi besar di bidang pengelolaan kayu, Kabupaten Cilacap berhasil menembus pasaran di benua Asia hingga Eropa untuk berbagai jenis olahan kayu.
Pengusaha sekaligus inisiator ekspor olahan kayu dari Cilacap, Edy Santoso, memiliki misi mulia di samping keuntungan saja, akan tetapi meingkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Cilacap ini dari timur ke barat memiliki potensi kayu yang sangat luar biasa, berdasarkan itu kami mendirikan pabrik pengolahan kayu di Jeruklegi dengan menggandeng investor dari Korea Selatan," katanya, Kamis (22/5).
Edy memastikan, pengembangan teknologi pengolahan kayu saat ini lebih efisien dan ramah lingkungan. Kayu yang dihasilkan dari pabrik ini terdiri dari berbagai jenis, seperti mahoni, akasia, dan pinus, yang diekspor ke beberapa negara.
BACA JUGA:Sugeng Suparwoto Perkuat Dukungan Politik untuk Produk Ekspor Gula Semut
"Dalam satu bulan kami mampu melakukan hingga 15 kali ekspor dengan omzet sekitar Rp 20 miliar. Permintaan kayu akasia, terutama ke Amerika, sangat tinggi," Lanjutnya.
Lebih lanjut Edy mengatakan, pabrik kayu miliknya mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Salah satu program utamanya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Program kami bertujuan untuk mengentaskan pengangguran,dengan tidak ada pengangguran maka akan mengurangi tingkat kriminalitas, dan tentunya meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan," ujarnya.
Sementara itu, investor asal Korea Selatan, Won Sik Choi mengatakan, kualitas kayu yang diproduksi di Cilacap sangat baik, terutama kayu akasia yang banyak diminati pasar Amerika.
"Kami melihat potensi besar di Cilacap. Kayu akasia di sini sangat bagus dan permintaannya pun sangat tinggi," katanya.