Inter Milan Melaju ke Final Liga Champions 2025: 3 Fakta Menarik Usai Singkirkan Barcelona

Rabu 07-05-2025,10:14 WIB
Reporter : Dian Lifaniati
Editor : Ali Ibrahim

RADARBANYUMAS.CO.ID- Inter Milan berhasil menorehkan sejarah baru dalam perjalanan mereka di Liga Champions musim 2024/2025. Bertanding di Stadion Giuseppe Meazza pada Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, Nerazzurri menuntaskan duel leg kedua semifinal melawan Barcelona dengan kemenangan dramatis 4-3, sekaligus mengunci tiket ke final berkat keunggulan agregat 7-6.

Pertandingan ini penuh drama dan emosi, dengan babak perpanjangan waktu yang akhirnya menentukan nasib kedua tim raksasa Eropa tersebut. Gol penentu yang dicetak oleh Davide Frattesi di menit ke-99 membawa Inter ke partai puncak, sekaligus mengakhiri harapan Barcelona untuk meraih trofi si Kuping Besar musim ini.

Berikut tiga fakta penting dari laga menegangkan yang membawa Inter Milan ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir.

1. Frattesi Jadi Penyelamat Inter di Menit-Menit Kritis

Di saat pertandingan hampir berakhir dengan agregat imbang, Davide Frattesi muncul sebagai penyelamat Inter Milan. Gelandang berusia 25 tahun itu mencetak gol krusial di menit ke-99, yang sekaligus menjadi gol pamungkas dalam laga sengit tersebut.

BACA JUGA:Hasil Liga Spanyol: Gol Dani Olmo Bawa Kemenangan Barcelona, Valencia dan Espanyol Berakhir Imbang

BACA JUGA:Rating Pemain Manchester United VS Brentford di Liga Inggris: Drama Gol dan Kekecewaan Lini Belakang

Gol Frattesi tercipta melalui skema serangan cepat yang diawali dari sisi kiri pertahanan Barcelona. Tanpa pengawalan ketat, Frattesi menyambut umpan tarik dengan tembakan terarah yang tak mampu dihalau kiper lawan. Gol tersebut sontak menggetarkan tribun Giuseppe Meazza yang dipenuhi ribuan pendukung Inter.

Aksi Frattesi ini bukan hanya memastikan kemenangan Nerazzurri di leg kedua, tetapi juga meruntuhkan ambisi Barcelona yang sempat menghidupkan asa lewat dua gol di babak pertama dan kedua. Keberhasilan Frattesi dalam momen kritis menjadikannya pahlawan baru bagi Inter di pentas Eropa.

2. Rekor Baru Tercipta: Semifinal Paling Produktif Sepanjang Sejarah

Duel dua leg antara Inter Milan dan Barcelona ini secara resmi mencatatkan diri sebagai semifinal Liga Champions paling produktif sepanjang sejarah turnamen. Total 13 gol tercipta dalam dua pertandingan—angka yang melampaui rekor sebelumnya yang tercipta pada musim 2017/2018 saat AS Roma bertemu Liverpool dengan agregat 6-7.

Pertarungan antara Inter dan Barca memang sangat terbuka sejak awal. Di leg pertama yang berlangsung di Camp Nou, Inter mencuri kemenangan dengan skor 3-2. Lalu, di leg kedua, kedua tim kembali bermain menyerang tanpa kompromi, menghasilkan tujuh gol tambahan hingga laga ditutup dengan agregat 7-6 untuk keunggulan Inter.

Catatan ini tidak hanya mencerminkan betapa kuatnya lini serang kedua tim, tetapi juga memperlihatkan betapa kompetitif dan menariknya Liga Champions musim ini. Banyak pengamat sepak bola menyebut pertandingan ini sebagai salah satu semifinal terbaik dalam satu dekade terakhir.

BACA JUGA:Liverpool Resmi Juara Liga Inggris: Kemenangan Dramatis atas Tottenham

BACA JUGA:Liverpool Resmi Juara Liga Inggris 2025 Setelah Pesta Gol Spektakuler di Anfield

3. Simone Inzaghi, Arsitek Sukses Inter Menuju Final Kedua

Kemenangan atas Barcelona ini juga mengukuhkan nama Simone Inzaghi sebagai pelatih yang pantas disandingkan dengan deretan manajer top Eropa. Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala Inter Milan pada musim 2021/2022, Inzaghi sudah dua kali membawa timnya mencapai partai puncak Liga Champions hanya dalam kurun waktu tiga tahun.

Pencapaian tersebut menjadikan Inter sebagai salah satu klub paling konsisten di Eropa saat ini, menyamai torehan klub besar seperti Real Madrid. Strategi yang diterapkan Inzaghi selama dua leg menghadapi Barcelona menunjukkan fleksibilitas dan keberaniannya dalam mengatur tempo serta merespons taktik lawan.

Di tengah tekanan dan ekspektasi besar dari publik Giuseppe Meazza, Inzaghi tetap tenang dan percaya dengan rencana permainannya. Ketenangan itulah yang menjadi kunci keberhasilan Inter menyingkirkan Barcelona dan melaju ke final.

BACA JUGA:Sejarah AC Milan, Juara Liga Italia Kembali Setelah 11 Tahun, Pioli Tegaskan Memang Lebih Pantas dari Inter Milan

BACA JUGA:Atletico Madrid Digilas Tim Juru Kunci Liga Spanyol di Kandangnya

 

Menanti Lawan di Final: Arsenal atau PSG?

Dengan tiket final di tangan, Inter Milan kini tinggal menunggu siapa lawan mereka di laga puncak yang akan digelar di Allianz Arena, Munich, pada akhir Mei 2025. Kandidat lawannya adalah pemenang dari duel antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG).

PSG saat ini unggul agregat 1-0 setelah menang di leg pertama, tetapi Arsenal masih punya peluang besar untuk membalikkan keadaan dalam pertandingan leg kedua di Emirates Stadium. Apapun hasilnya, Inter dipastikan akan menghadapi tantangan berat di final mengingat kedua tim punya skuad bertabur bintang dan ambisi besar meraih gelar.

Inter Milan dan Ambisi Eropa yang Tak Terbendung

Perjalanan Inter Milan di Liga Champions musim ini bukan sekadar kisah tentang kemenangan di atas lapangan. Ini adalah narasi tentang kebangkitan, ketangguhan, dan semangat juang yang tak pernah padam.

Mengalahkan Barcelona dalam dua leg yang sarat tekanan dan drama memperlihatkan bahwa Nerazzurri telah berkembang menjadi tim yang matang secara taktik dan mental.

BACA JUGA:Gol Berlimpah di Hasil Liverpool vs Tottenham, Perebutan Seru Juara Liga Inggris 2025

BACA JUGA:Atletico Madrid Juarai Liga Spanyol, Real Madrid Tanpa Gelar

Di bawah asuhan Simone Inzaghi, Inter bukan hanya tim dengan sejarah besar, tetapi juga kekuatan nyata yang mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.

Dengan kombinasi antara pemain muda berbakat seperti Davide Frattesi dan para senior berpengalaman, Inter menunjukkan keseimbangan tim yang ideal—sesuatu yang menjadi kunci utama untuk menjuarai kompetisi sekelas Liga Champions.

Kini, publik sepak bola dunia menantikan aksi Inter di laga final. Apakah mereka akan kembali mengangkat trofi si Kuping Besar untuk pertama kalinya sejak 2010? Atau justru harus puas sebagai finalis untuk kedua kalinya dalam tiga tahun? Semua pertanyaan itu akan terjawab di final mendatang, namun satu hal yang pasti: Inter Milan telah membuktikan bahwa mereka pantas berada di sana.

Bagi para penggemar, keberhasilan ini adalah buah dari kesetiaan dan dukungan tanpa henti. Bagi para pemain dan staf, ini adalah hasil dari kerja keras, disiplin, dan keyakinan. Dan bagi dunia sepak bola, ini adalah pengingat bahwa klub-klub dengan tradisi kuat, jika dipimpin dengan visi yang tepat, selalu bisa kembali ke puncak kejayaan. Inter Milan tidak hanya menuju final—mereka sedang menuju sejarah baru.

Kategori :