Sempat Memutar 180 Derajat
BANYUMAS - Jalur Pancasan benar-benar menjadi lokasi rawan untuk pengendara bermotor. Setelah bus rombongan Jakmania mengalami selip yang mengakibatkan pengendara motor tewas, kali ini truk tangki elpiji mengalami hal serupa.
Truk dengan nomor polisi G 1935 EF yang meluncur dari arah Ajibarang mengalami selip ban di jalan menurun masuk Desa Pancasan Kecamatan Ajibarang, kemarin. Meski tak ada korban jiwa, kejadian terseut membuat arus kendaraan Ajibarang - Wangon tersendat karena bagian belakang truk memenuhi separuh badan jalan.
Saksi mata Karsono Kentung mengungkapkan, truk melaju dari arah Ajibarang dengan kecepatan tinggi. Ia pun sempat berteriak memperingatkan pengemudi untuk memperlambat laju kendaraan. Namun hal itu tidak dihiraukan dan tak lama truk langsugn ngepot dan berhenti setelah menabrak tembok pagam rumah H Tarsan dan pohon.
"Karena sering kali terjadi kecelakaan, saat melihat ada kendaraan melaju kencang selalu kami peringatkan. Dan kecelakaan truk elpiji ini saya melihat sendiri truk melaju kencang dari arah Ajibarang. Saya teriak supaya pelan tetapi mungkin sopir tidak dengar. Akhirnya saat mengerem diduga selip dan membuat truk hilang kendali,"tutur Karsono.
Setelah truk berhenti, lanjut Karsono, posisi terakhir truk menabrak pagar tembok dan pohon milik warga. Truk menghadap ke arah utara atau Ajibarang sehingga terlihat truk dari arah selatan atau Wangon. Padahal truk dari arah Ajibarang namun karena berputar 180 derajat posisinya berbalik.
Kapolsek Ajibarang AKP Supardi melalui Kaposlantas Ajibarang Aiptu Miswanto mengatakan, sopir truk diketahui baru dua kali melintas di jalur tersebut. Sehingga tidak mengenal medan yang rawan lalu lintas. Tetapi dari sejumlah saksi mengatakan jika kendaraan tersebut melaju dari arah Ajibarang dengan kencang.
"Keterangan saksi dan sopir bus masih kita kumpulkan dan kecelakaan ini dalam penanganan Poslantas Ajibarang. Untuk sementara penyebab kecelakaan karena ban selip. Saat kejadian sedang dalam kondisi jalan basah karena turun hujan,"jelasnya. (gus/nun)