Oleh: Ani Nor Widyastuti
(Sekertaris Lembaga Pengembangan Akademik UMP)
Alhamdulillah telah sekian hari kita jalani dengan berpuasa di bulan yang penuh rahmat ini, Ramadan 1446 H. Kita sekeluarga insya Allah diberikan karunia nikmat sehat dan rizki yang mencukupi sehingga tidak perlu pening memikirkan menu sahur dan berbuka. Banyak alternatif yang bisa dipilih, mau masak sendiri atau pesan, bahkan mengikuti tren war takjil yang mewabah beberapa waktu terakhir. Tidak hanya anak-anak, semua pasti tergoda melihat aneka makanan, minuman, dan jajanan yang disajikan di meja-meja pedagang pinggir jalan maupun di bazar Ramadan dan pembelipun rela berjubel untuk mendapatkannya. Nah, disinilah diperlukan pemikiran bijak kita dan menjadikan Ramadan kali ini sebagai momen perbaikan pola hidup khususnya pola makan, toh sebenarnya kan tidak perlu menumpuk berbagai makanan untuk kemudian dinikmati saat berbuka maupun sahur.
Anjuran hidup sederhana dalam memenuhi kebutuhan makan juga langsung diperintahkan oleh Allah SWT dalam firmannya dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 31 yang artinya: "Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." So, mari Bunda-Bunda lebih bijak mengelola menu sahur dan berbuka bagi keluarga tersayang. Tidaklah berarti pelit dengan hanya menyajikan makanan secukupnya, atau bahkan dengan pas menghitung jumlah anggota keluarga. Sekali dua kali bolehlah melebihkannya untuk dibagikan kepada tetangga kanan kiri sebagai amalan bulan Ramadan.
Menu simpel berbuka, misal kurma beserta nasi dengan satu macam lauk dan sayur cukuplah untuk mengisi asupan gizi keluarga asalkan pandai mengatur menunya. Sedangkan untuk sahur, dapat ditambahkan susu atau buah seperti pepaya, pisang, semangka untuk menambah nutrisi. Pada prinsipnya, pola makan di bulan puasa tidak banyak berbeda dengan hari-hari lainnya, tetapi seringkali kita terjebak dalam euforia Ramadan yang kalap melihat aneka makanan.
Ada cara yang lebih simpel bin irit untuk menyiasati kebutuhan konsumsi bulan puasa, yaitu dengan menghadiri buka bersama di masjid. Hampir semua masjid menggelar pengajian dan menyajikan makanan berbuka bagi jamaahnya. Yang pokok, kita tetap meluruskan niat untuk memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah dan mendengarkan tausiyah sekaligus menjadi ajang silaturahim antar jamaah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 18 yang artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." Salah satu tanda keimanan seseorang adalah kecintaannya dalam memakmurkan rumah Allah dan di bulan Ramadan, masjid adalah tempat ibadah sekaligus pusat kegiatan keagamaan yang memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Bismillah, dengan niat Lillahi Ta'ala mari kita bersama menikmati momen ini untuk menjalankan aktivitas harian sebagai bagian dari ibadah dengan pola yang lebih sehat dan bersahaja.