Korban Dinyatakan Murni Terjatuh
PEKUNCEN-Dari keterangan yang didalami oleh pihak kepolisian, jatuhnya Candra Aji Suyitno (16) ke dalam sumur murni kecelakaan karena kebiasaan korban yang sering duduk di bibir sumur. Saat kejadian, korban sedang berada di dalam rumah sendirian dan lepas dari pengawasan orang tua. Usai dievakuasi, korban baru dimakamkan pada Jumat (19/8) pagi.
Kapolsek Pekuncen AKP Sutarno menjelaskan, setelah berhasil di evakuasi dari dalam sumur pada Kamis (18/8) pukul 22.45, korban langsung diperiksa tim medis. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban murni mengalami kecelakaan diluar pengawasan orang tua karena selama ini korban mempunyai kebiasaan duduk di bibir sumur.
"Memang korban sering kepergok sedang duduk di bibir sumur, namun saat kejadian tidak ada orang karena sedang keluar rumah melihat pentas ebeg. Ini kelalaian dari orang tua karena meninggalkan korban sendirian tanpa pengawasan," jelasnya, Kamis (19/8).
Pemakaman korban, lanjut Kapolsek, dilaksanakan pada Jumat (19/8) pagi. Setelah dievakuasi kemudian diperiksa tim medis dari Puskesmas Pekuncen dan Muspika. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Korban baru dimakamkan pada pagi ini, semalam usai evakuasi diperiksa di semayamkan di rumah duka terlebih dahulu. Untuk lokasi sumur masih kita pasang garis polisi dan sumur sementara ditutup,"jelas Kapolsek.
Diketahui sebelumnya, sempat dikabarkan hilang, Candra Aji Suyitno (16) putra dari Widiantoro warga Desa Semedo Kecamatan Pekuncen ditemukan berada di dasar sumur yang ada di dalam rumah saat orang tuanya pergi, Kamis (18/8) pukul 18.30. Evakuasi korban yang sejak lahir mengalami keterbelakangan mental dilakukan oleh Tim SAR Brimob Purwokerto.
Informasi yang diperoleh, pada Kamis (18/8) pukul 15.00, orang tua korban pergi keluar rumah untuk melihat pertunjukan kuda lumping. Korban berada di dalam rumah sendirian dan saat pergi orang tua korban mengunci pintu dari luar. Sekitar pukul 16.30, orang tua korban pulang ke rumah dan tidak mendapati anaknya di dalam rumah.
Melihat anaknya tidak berada di rumah, orang tua korban melaporkan kehilangan korban ke pihak RT/RW dan pihak desa yang kemudian kabar tersebut diteruskan ke Muspika. Namun, pada pukul 18.30, ayah korban curiga dengan kondisi pintu sumur yang rusak dan setelah dilihat ke dalam terlihat ada orang di dasar sumur dan keluarga langsung menyakini bahwa korban masuk ke dalam sumur. (gus)