PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bencana tanah bergerak terjadi di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga. Talud jalan desa sepanjang 35 meter dan tinggi 5 meter mengalami retakan serta berpotensi longsor. Akibatnya jalan desa rusak dan berpotensi longsor menimpa sembilan rumah dan satu Musala.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Purbalingga Prayitno kepada Radarmas, Rabu, 29 Januari 2025.
"Bencana tanah bergerak terjadi di Dusun Karanggintung RT 22 RW 7, Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol," kata mantan jurnalis ini.
Dia menambahkan, bencana tanah bergerak tersebut mengakibatkan talud jalan desa sepanjang 35 meter dan tinggi 5 meter mengalami retakan. Hal itu berpotensi longsor atau ambruk dan mengancam 9 rumah warga dan 1 Musala.
BACA JUGA:Bencana Tanah Bergerak di Rembang, Ladang Milik Warga Rusak dan Pohon Besar Tumbang
BACA JUGA:Bencana Tanah Bergerak Ancam Bangunan SMPN 2 Karangjambu
"Jalan yang rusak sempat tidak bisa dilalui oleh kendaraan," tambahnya.
Dijelaskan, Sembilan rumah yang terancam longsoran adalah milik Ngimron denga jumlah penghuni 4 orang, Toha (4 orang), Kanto Pratama (2 orang), Saefurohman (5 orang), Wartomo (3 orang), Suprapto (3 orang), Madtuhri (5 orang), Rasmudin (3 orang), serta Mahuri (2 orang).
Dia mengatakan, bencana tanah bergerak tersebut disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di seputaran wilayah Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol.
Karena masih berpotensi terjadi bencana lanjutan, yakni tanah longsor akibat bencana tanag bergerak tersebut. BPBD Kabupaten Purbalingga menghimbau pemilik rumah warga yang terancam agar selalu waspada apabila terjadi hujan.
BACA JUGA:Tanah Bergerak Akibat Hujan Deras, Dua Rumah di Desa Losari Rusak
Terkait penanganan, BPBD Kabupaten Purbalingga telah melakukan assessment, memberikan bantuan logistik kerja bakti, serta kerjabakti penanganan antisipasi talud terbawa longsor.
“BPBD Kabupaten Purbalingga memberikan bantuan logistik untuk kerja bakti satu paket,” lanjutnya.
Setelah dilakukan ketja bhakti, kondisi terkni jalan yang rusak akibat bencana tanah bergerak tersebut, sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.