BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mulai membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak pergerakan tanah di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.
Sebanyak 11 huntara saat ini dalam proses pembangunan untuk menampung 11 kepala keluarga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat bencana tersebut.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, pembangunan ini merupakan langkah cepat pemerintah dalam menangani dampak pergerakan tanah yang telah merusak 15 bangunan dan mengancam 7 rumah lainnya.
"Selain 11 huntara yang telah dibangun, tim relawan dan masyarakat juga masih membutuhkan material untuk pembangunan huntara bagi keluarga Ahmat Nur Khamim serta perbaikan rumah keluarga Tarwo," ujar Andri, Selasa (28/1/2025).
BACA JUGA:Pergerakan Tanah di Banjarnegara, Puluhan Rumah dan Infrastruktur Terdampak
BACA JUGA:Jalur Utama ke Dieng Amblas, Wisatawan Diimbau Gunakan Jalur Alternatif
Selain pembangunan huntara, pemerintah masih menunggu hasil kajian tim geologi yang akan menjadi dasar dalam menentukan langkah penanganan jangka panjang.
“Saat ini, tim terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi warga yang mengungsi, terutama di RT 01 RW 03 Dusun Kaliireng,” katanya.
Seperti diketahui, pergerakan tanah di Dusun Kaliireng yang terjadi pada Senin (20/1/2025) dini hari, dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi.
Peristiwa ini menyebabkan 13 rumah, satu musala, dan sebuah pondok pesantren mengalami kerusakan parah. Selain itu, tiga rumah lainnya mengalami kerusakan ringan, sementara tujuh rumah lainnya masih dalam kondisi terancam.
Dengan langkah tanggap darurat yang terus dilakukan, diharapkan para korban terdampak dapat segera menempati hunian sementara yang lebih aman, sambil menunggu solusi permanen dari pemerintah. (jud)