PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pemerintah Indonesia berencana memberlakukan kebijakan pajak gula atau cukai pada Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) mulai semester kedua tahun 2025.
Langkah ini diambil untuk mengatasi konsumsi gula berlebih yang dapat memicu berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya.
Kebijakan itu tercantum dalam Pasal 194 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024, yang juga mengatur batas maksimal kandungan gula pada produk minuman.
Produsen minuman es teh dalam kemasan yang lahir dua tahun lalu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Teh Desa. Menanggapi rencana penerapan cukai pada MBDK itu dengan strategi jangka panjang.
BACA JUGA:5 Motor Matic dengan Biaya Pajak Murah yang Cocok di Tahun 2025
BACA JUGA:Pajak BPHTB Masyarakat Berpenghasilan Rendah Digratiskan
Eli Ma’rifin, General Manager PT Karya Dari Desa, menyatakan pihaknya telah mempersiapkan strategi matang untuk menghadapi kebijakan cukai ini tanpa mengorbankan daya beli konsumen.
“Kami telah menetapkan skema harga yang memungkinkan mitra kami menjual Teh Desa di kisaran Rp2.500 hingga Rp3.000 per gelas, meskipun ada tambahan beban cukai. Perencanaan ini mempertimbangkan profitabilitas mitra usaha tanpa mengurangi kualitas produk,” ungkap Eli saat ditemui pada Minggu (19/1/2025).
Eli menambahkan, pihaknya memastikan bisnis tetap akan berjalan stabil. Dengan menjaga harga tetap terjangkau agar masyarakat sebagai konsumen tetap bisa menikmati produk berkualitas tanpa khawatir soal kenaikan harga akibat adanya penerapan cukai MBDK.
Selain strategi harga, Teh Desa menegaskan pentingnya menjaga kualitas produk. Semua minuman Teh Desa dibuat dengan bahan berkualitas, termasuk gula asli dan teh pilihan. Eli menekankan bahwa standar ini adalah bagian dari identitas merek mereka.
“Jika ada mitra yang melanggar standar, seperti tidak menggunakan gula asli, kami tidak ragu mencabut lisensinya. Ini demi menjaga kepercayaan konsumen dan keberlanjutan bisnis kami,” tegas Eli.
Komitmen ini terbukti membantu Teh Desa tumbuh pesat. Dalam dua tahun, merek ini telah memiliki 950 outlet yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari pulau Jawa, Bali, Lombok hingga Aceh.
Di tengah tantangan kebijakan cukai, Teh Desa tetap aktif memperkuat hubungan dengan konsumen melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah konser bertajuk "Kecil-kecilan Suka Cita Teh Desa" di Purwokerto sebagai rangkaian perayaan ulang tahun ke-2 Teh Desa.
Rindy Acvionita, Brands and Partnership Teh Desa, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk merayakan kebahagiaan bersama konsumen sekaligus memperkuat kesadaran merek.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Teh Desa tidak hanya tentang minuman berkualitas, tetapi juga tentang kebahagiaan. Lebih dari 3.000 orang hadir menikmati musik dari Vierratale, The Lantis, dan Malacca,” ujar Rindy.