Byway memprediksi adanya tren "destinasi serupa", yaitu lokasi liburan yang mirip dengan tempat-tempat wisata yang lebih terkenal.
Dalam konteks Inggris, mereka menggambarkan bahwa wisatawan mungkin beralih dari Cornwall ke Norfolk.
Beberapa agen perjalanan juga menyarankan kawasan yang kurang populer untuk tahun 2025. Trailfinders merekomendasikan Uzbekistan di Asia Tengah.
BACA JUGA:Desa Wisata Pekunden Bersolek Untuk Menarik Pengunjung
BACA JUGA:Destinasi Wisata Buatan Terus Dikembangkan, Pengelola Wisata Diminta Membuat SOP
Sedangkan penyedia tur mewah Scott Dunn menyarankan pulau-pulau di Afrika Timur seperti Zanzibar dan Madagaskar.
Mereka juga merekomendasikan pengalaman berlayar mewah di pulau Aldabra yang terisolasi. Daftar 20 tujuan teratas Airbnb untuk 2025 juga mencakup kota-kota kurang terkenal seperti Milton Keynes dan East Sussex di Inggris.
Namun, kota-kota besar seperti Roma, Tokyo, dan Milan, yang sebelumnya mengalami masalah overtourism, ternyata masih menjadi pilihan utama, menunjukkan bahwa isu ini masih akan ada pada tahun 2025.
6. Safari di wilayah yang lebih sejuk
Wisatawan yang biasanya berlibur di negara-negara Eropa Selatan, seperti Italia dan Spanyol, diperkirakan akan mulai menjelajahi lokasi yang lebih sejuk untuk berlibur. Disebabkan kenaikan suhu di daerah tersebut akibat perubahan iklim.
BACA JUGA:Latih Mapala dan Pelaku Wisata, FAJI Purbalingga Kenalkan Arung Jeram
Scott Dunn mencatat adanya kenaikan pemesanan perjalanan ke Finlandia dan Norwegia hingga 26% pada tahun 2024.
Untuk tahun 2025, mereka meramalkan lebih banyak wisatawan yang akan mengunjungi Eropa Utara karena suhu musim panas di wilayah tersebut lebih dingin.
Perubahan iklim juga berpengaruh pada waktu yang paling tepat untuk melakukan safari di Afrika. Scott Dunn mencatat bahwa sebelumnya bulan Desember adalah puncaknya untuk safari.
Kini, waktu paling ideal untuk mengamati satwa liar di Afrika telah beralih ke bulan Maret. Perubahan pola iklim dan penurunan harga diperkirakan menjadi penyebab pergeseran ini.
Perubahan iklim adalah kenyataan yang harus dihadapi. Industri pariwisata serta wisatawan pun mulai menyesuaikan rencana perjalanan mereka.