BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Toyota Kijang Innova Reborn 2025: Varian MPV Legendaris Toyota
BACA JUGA:5 Alasan Mobil Toyota Innova Reborn Masih Sangat Dicari
2. Torsi yang Lebih Rendah
Torsi adalah salah satu aspek penting dalam menentukan kemampuan sebuah kendaraan untuk menarik beban berat atau melaju di jalan menanjak.
Toyota Innova bensin memiliki torsi yang lebih rendah dibandingkan dengan versi diesel.
Sebagai contoh:
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil SUV Stylish untuk Gen Z
BACA JUGA:Segini Tekanan Ban Mobil yang Tepat, Agar Berkendara Jadi Lebih Nyaman dan Aman
- Innova Bensin (2.0L): Torsi maksimum 183 Nm pada 4.000 rpm.
- Innova Diesel (2.4L): Torsi maksimum 360 Nm pada 1.200-2.600 rpm.
Perbedaan ini sangat terasa saat membawa muatan penuh atau melintasi medan yang berat.
Mesin diesel memberikan dorongan yang lebih kuat pada putaran mesin rendah, sementara mesin bensin membutuhkan putaran tinggi untuk mencapai torsi maksimalnya.
BACA JUGA:Dari Innova hingga Agya, Inilah 5 Mobil Toyota Bekas Termurah di Indonesia
BACA JUGA:Perbandingan Mobil Toyota Kijang Innova Bensin dengan Diesel, Mana yang Lebih Baik?
3. Harga Jual Kembali yang Lebih Rendah
Di pasar mobil bekas, Toyota Innova diesel cenderung memiliki harga jual kembali yang lebih tinggi dibandingkan varian bensin.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti efisiensi bahan bakar dan torsi yang lebih baik, yang membuat varian diesel lebih diminati oleh konsumen.
Selain itu, mesin diesel dikenal memiliki umur yang lebih panjang jika dirawat dengan baik. Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak pembeli mobil bekas lebih memilih varian diesel.